Antibiotik Ini Ditinggalkan, Padahal Ampuh Lawan Meningitis

Ilustrasi antibiotik.
Sumber :

VIVA – Sebuah antibiotik yang ditemukan 40 tahun lalu, ternyata mampu membunuh sebuah bakteri yang kuat sekali pun. Antibiotik ini bernama Octapeptin. Namun, sayangnya antibiotik tidak dikembangkan setelah ditemukan. 

"Octapeptin ditemukan pada akhir masa 1970-an, namun tidak dipilih untuk dikembangkan saat itu, karena saat itu juga banyak antibiotik baru yang dikerjakan para peneliti," jelas Matt Cooper, salah satu peneliti Universitas Queensland Australia, seperti dilansir Science Alert, Minggu 28 Januari 2018. 

Pada sebuah penelitian terbaru menggunakan binatang sebagai modelnya, Octapeptin ini berpotensi bisa menggantikan Colistin. Colistin merupakan obat yang biasanya dipilih untuk membunuh bakteri, namun saat ini mulai tidak mempan lagi.

Penelitian tersebut menggunakan elemen-elemen yang terdapat pada Octapeptin, sambil mengembangkan efektivitas antibiotik tersebut pada bakteri yang tumbuh dan bisa melawan obat apapun. 

Berdasarkan analisis, Octapeptin kemungkinan tidak terlalu memiliki banyak racun untuk tubuh saat proses penyembuhan. Sebagaimana yang terjadi pada Colistin juga. 

Antibiotik ini diperkirakan bisa digunakan untuk melawan bakteri bernama gram-negative. Bakteri tersebut yang ada pada penyakit radang paru-paru, meningitis, infeksi saluran darah, dan infeksi yang terjadi setelah operasi. 

"Gram-negative sangat sulit dibunuh, karena mereka memiliki kelebihan membran untuk menyusup dan berkamuflase yang berasal dari obat dan sistem imun kita," jelas Cooper. 

Penelitian atas Octapeptin ini, memang harus dikembangkan dan diuji lebih lanjut. Namun, para peneliti berkata, penelitian awal ini bisa menjadi pondasi awal untuk generasi baru dari antibiotik yang siap untuk digunakan. 

Ilmuwan Kaget, Ada Bakteri Bisa Menghindari Antibiotik
Astronot Buzz Aldrin ketika mendarat di Bulan.

Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa

Studi mengungkapkan adanya bakteri yang telah mengalami mutasi di International Space Station (ISS). Bakteri yang telah bermutasi ini menghadirkan ancaman potensial.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024