Jangan Kaget, Jumlah Follower di Twitter Kamu Bakal Berkurang

Media sosial Twitter.
Sumber :
  • REUTERS/Regis Duvignau

VIVA – Twitter melakukan perubahan kebijakan dalam aturan jumlah pengikut alias follower. Untuk itu, siap-siap saja, jumlah follower Anda di akun Twitter bakal menyusut. 

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Penurunan jumlah pengikut di Twitter itu bakal terjadi karena media sosial berlogo burung ini bakal bersih-bersih atau menghapus pengikut yang tak terkonfirmasi. 

Twitter yang menginginkan platfomnya menjadi sehat itu akan menghapus akun yang dibajak untuk menyebarkan hoaks, penyalahgunaan informasi dan propoganda.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Dampaknya nanti akun yang punya pengikut sedikit bakal makin kehilangan jika memang pengikut tersebut palsu. Sedangkan akun dengan pengikut yang banyak bisa mengalami penurunan pengikut yang lebih signifikan. 

Dikutip dari laman The Guardian, Kamis 12 Juli 2018, sebagai langkah menyehatkan platformnya, Twitter akan mengunci akun yang terdeteksi tiba-tiba berubah perilakunya. Perubahan perilaku indikasinya di antaranya, sebuah akun secara tiba-tiba memosting balasan atau mention yang tidak diminta, posting tautan yang menyesatkan, atau  muncul laporan akun lain yang banyak memblokir akun yang dimaksud.

Viral Isu Poligami, Berikut 5 Fakta Menarik Ustaz Hanan Attaki, Nomor 5 Bikin Terkejut

Twitter juga akan mengunci akun jika ketahuan akun tersebut dibobol seseorang. Dalam kasus seperti ini, Twitter akan menghubungi pemilik akun untuk memintanya menyetel ulang kata sandi. Jika tidak juga dipatuhi, maka akun tersebut bakal tetap dikunci.

"Pada sebagian besar kasus, akun ini dibuat oleh orang-orang yang jelas dan nyata, tetapi kami tidak dapat memastikan orang asli yang membuka akun tersebut memiliki kontrol dan akses terhadapnya," ujar Vijaya Gadde dari Tim Keamanan Twitter dalam keterangannya di blog perusahaan.

Twitter menegaskan, akun yang akan ditindak dalam kebijakan baru ini berbeda dengan akun spam. Akun spam jelas menunjukkan perilaku nyampah sedari awal pembuatan akun. Sehingga tak heran, identifikasi akun spam dirasa lebih mudah.

Kepala Pemasaran Unilever, Keith Weed, yang telah melontarkan kritik keras mengenai racun konten media sosial, menyambut baik perubahan Twitter tersebut.

"Ekosistem digital kami sedang tercemar oleh semakin banyaknya akun palsu. Twitter berkomitmen untuk membersihkan ruang digital yang harus disambut sepenuh hati oleh semua orang. Mulai dari pengguna platform sampai pembuat konten dan pengiklan," ujarnya.

Tindakan tersebut adalah sebagian dari upaya baru Twitter yang ingin membangun kepercayaan dan menumbuhkan percakapan yang lebih sehat pada platformnya.

"Jumlah pengikut adalah fitur yang terlihat. Kami ingin semua orang percaya bahwa angka tersebut memiliki makna dan bersifat akurat," ujar Gadde.

Langkah bersih-bersih Twitter ini menyambut komitmen dari Kepala Eksekutif Twitter, Jack Dorsey pada Maret silam. Kala itu dia telah berjanji untuk mengatasi pelecehan yang merajalela, akun bot, informasi yang salah dan polarisasi di platform media sosial itu, dengan cara yang lebih strategis.

Pada Mei lalu, Twitter mengumumkan perubahan global menuju algoritma. Tujuannya untuk melaporkan postingan dari akun yang mengganggu pada bagian bawah daftar balasan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya