- Instagram/@pubg
VIVA – Kepala Komite Teknologi dan Komunikasi Parlemen Mesir, Ahmed Badawy mengajukan pelarangan game bergenre Multiplayer Online Battle Arena, PlayerUnknowns Battlegrounds atau PUBG di Mesir. Badawy mengklaim, permainan itu sangat berbahaya karena mendorong anak-anak melakukan kekerasan.
Dikutip dari laman Egypt Independent, Jumat 30 November 2018, game tersebut memiliki risiko yang sama besar dengan fenomena viral ‘Blue Whale’ yang memikat banyak remaja di dunia untuk melakukan bunuh diri.
"PUBG mengajarkan kekerasan kepada pemuda dari sekolah menengah (kelas 9), ke sekolah menengah ke atas (kelas 12)," ujarnya dalam wawancara bersama Al-Youm.
PUBG adalah game online yang berbasis film Battle Royale. Permainan ini dikembangkan oleh Brendan Greene. Popularitas game ini terus meningkat, lalu pada Juni 2018 game ini meluncurkan kampanye uji coba yang disebut FIX PUBG.
Ini bukan pertama kalinya parlemen Mesir meminta pemblokiran permainan. Pada awal tahun ini, anggota parlemen berusaha memblokir Blue Whale. Namun Kementerian Dalam Negeri mengumumkan kegagalannya dalam memblokir permainan tersebut. Mereka menyebut tidak memiliki kontrol penuh atas penyebarannya.
Permainan Blue Whale memicu kemarahan di negara Piramida, setelah sebelumnya ada informasi yang menduga seorang pemain berusia 12 tahun telah meracuni dirinya sendiri.