- www.pixabay.com/Mizter_x94
VIVA – Salah satu jurnalis di Inggris, Louis Theroux, baru-baru ini mengalami peretasan akun Twitter miliknya. Momen peretasan ini ternyata juga dialami oleh beberapa orang lain, yakni Eamonn Holmes, Simon Calder, Saira Khan, dan masih banyak lagi.
Dikutip melalui situs Mirror, Sabtu, 29 Desember 2018, di balik kejadian peretasan massal tersebut sesungguhnya ada campur tangan perusahaan keamanan siber, Insinia. Perusahaan itu berada di balik peretasan tersebut untuk menyoroti kelemahan keamanan Twitter.
Sejak Maret 2018 lalu mereka sudah mengetahui kelemahan itu. Siapa pun yang memiliki nomor telepon pengguna, mereka dapat membuat tweet melalui akun si pengguna. Sebuah masalah yang menjadi sorotan Insinia.
Di dalam sebuah blog, dijelaskan bahwa hanya dengan mengetahui nomor telepon, mereka dapat berinteraksi dan sepenuhnya mengendalikan akun Twitter si pengguna.
"Kita bekerja dengan menghitung angka. Kami memalsukan perintah dari angka-angka itu ke Twitter, mengikuti panduan ini, https://help.twitter.com/en/using-twitter/sms-commands," kata perusahaan tersebut.
Metode ini berhasil digunakan untuk menguasai akun Twitter, dan melakukan hal-hal, seperti membuat tweet, mem-follow dan berhenti mem-follow akun tertentu, mengirim pesan, me-retweet dan menyukai tweet.
Metode ini pula membuat Insinia berhasil mengambil alih akun Theroux dan meninggalkan jejak tweet berbunyi, "Akun ini telah dibajak untuk sementara waktu oleh Insinia."
"Twitter harus sepenuhnya menghapus fungsi ini, karena pengguna mengandalkan ponsel mereka yang dihubungkan ke akun untuk autentikasi dua faktor," ujar perusahaan. (ase)
