Bukti Sains, Sperma Tua Hasilkan Keturunan Lebih Sehat

Ilustrasi sperma.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sperma tua menghasilkan keturunan yang lebih sehat. Itu dibuktikan oleh sebuah studi baru.

Klinik Blastula IVF Siloam Hospitals Lahirkan Program Bayi Tabung ke 300

Peneliti dari Universitas East Anglia menemukan bahwa sperma yang berumur tua, menghasilkan keturunan dengan rentang hidup yang lebih lama dan lebih sehat daripada sperma berumur pendek.

Dr Simone Immler, yang memimpin penelitian ini, mengatakan, “Seorang laki-laki menghasilkan ribuan hingga jutaan sperma dalam satu kali ejakulasi tetapi hanya sedikit yang akhirnya membuahi sel telur,”.

Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?

“Sperma dalam ejakulasi bervariasi tidak hanya dalam bentuk dan kinerja, tetapi juga dalam materi genetik yang dibawa masing-masing,”.

"Sampai sekarang, ada anggapan umum bahwa tidak masalah sperma mana yang membuahi sel telur asalkan dapat membuahinya. Tapi kami telah menunjukkan bahwa ada perbedaan besar antara sperma dan bagaimana mereka memengaruhi hasil keturunannya."

UI Terima 2.105 Calon Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2024

Dalam studi tersebut, para peneliti melakukan In-Vitro Fertilization (IVF) dengan mengumpulkan gamet dari ikan zebrafish jantan dan betina. IVF adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar rahim.

Mereka kemudian membagi ejakulasi jantan menjadi dua bagian, satu untuk sperma yang berumur pendek, dan lainnya untuk sperma berumur panjang.

Sperma tersebut kemudian digunakan untuk membuahi sel telur, dan keturunannya dibiarkan tumbuh hingga dewasa.

Dr. Immler mengatakan, “Kami menemukan bahwa ketika kami memilih sperma yang berumur lebih panjang dalam ejakulasi jantan zebrafish, keturunan yang dihasilkan jauh lebih bugar daripada saudara kandungnya yang menjadi bapak dari sperma yang berumur pendek dari jantan yang sama.

"Ini adalah hasil yang mengejutkan, yang menunjukkan bahwa penting untuk memahami bagaimana pemilihan sperma dapat berkontribusi pada kebugaran generasi berikutnya,".

Tim peneliti sekarang berencana untuk mengidentifikasi gen mana yang bertanggung jawab atas temuan ini.

Dr Immler menambahkan: "Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi biologi evolusi dan berpotensi melampaui bidang-bidang yang menggunakan teknologi kesuburan, misalnya dalam pemeliharaan ternak atau IVF pada manusia,". (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya