Menkominfo: Kasih Stempel Hoax Harus Hati-hati

Aksi kampanye anti-hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA – Maraknya informasi palsu atau hoax di dunia maya membuat sejumlah pihak mendirikan platform pengecekan fakta sendiri.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan stophoaks.id. Namun, untuk memerangi hoax tidak bisa dilakukan sendiri dan perlu berhati-hati.

"Kasih stempel hoax oleh Kominfo harus hati-hati, karena harus melakukan validasi dan pengecekan ulang. Jangan sampai nanti faktanya berbeda," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Rakernas Asosiasi Media Siber Indonesia di Jakarta, Jumat 1 Maret 2019.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Selain Kominfo, Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI juga memiliki cekfakta.com. Dengan makin banyaknya platform yang ada, Rudiantara mengatakan semakin baik karena makin banyak yang diketahui masyarakat mengenai hoax.

Menurutnya, berita bohong harus dilawan dan tidak boleh menyerah apalagi karakteristiknya sering bertumbuh dari waktu ke waktu.

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

"Hoax harus dilawan terus. Karena, menemukan hoax 10, misalnya, yang muncul lebih banyak. Jadi tidak boleh menyerah dengan bertebarnya hoax," ungkapnya.

Rudiantara juga memberi masukkan untuk platform pengecekan fakta supaya bisa dilakukan bersama.

Ia menginginkan ide itu bisa dilakukan secepatnya. Namun, pada praktiknya bisa didiskusikan oleh semua pihak, misalnya dengan mengatur alur temuan hoax. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya