WhatsApp Di-hack Lewat Missed Call, Diduga Ulah Mata-mata Israel

Aplikasi WhatsApp.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Platform perpesanan WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya telah memperbaiki celah kerentanan yang memungkinkan spyware dipasang melalui panggilan tak terjawab (missed call). 

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

Menurut WhatsApp, hanya pengguna terpilih yang menjadi target penjahat siber. Meski begitu, jumlah pengguna yang terdampak tidak dapat diketahui, namun bisa jadi mencapai lusinan. Hal ini mengacu pada pernyataan juru bicara WhatsApp pada Senin malam, dikutip dari laman DW.com, Selasa, 14 Mei 2019.

Sejumlah media, termasuk Financial Times, TechCrunch, The Times of Israel, mengidentifikasi spyware tersebut sebagai produk dari NSO Israel, kelompok yang bergerak di bidang teknologi siber. Grup ini terkenal karena membangun perangkat lunak yang dapat meretas smartphone, mengaktifkan mikrofon dan kamera pengguna, termasuk mengumpulkan informasi lokasi dan mengirim email dan teks.

Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store

Sementara WhatsApp tidak segera mengonfirmasi apakah NSO terkait dengan serangan itu, kelompok NSO sendiri juga belum memberi pernyataan yang menyangkalnya.

WhatsApp juga mengatakan serangan itu mengandung semua ciri khas perusahaan swasta yang dikenal bekerja dengan pemerintah untuk menghadirkan spyware yang dilaporkan mengambil alih fungsi sistem operasi ponsel.

WhatsApp Punya Fitur Menemukan Pesan dengan Cepat

WhatsApp adalah anak perusahaan Facebook dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna dan menawarkan transkripsi ujung ke ujung yang melindungi privasi penggunanya. Pada hari Senin, perusahaan mengatakan malware ditemukan pada awal Mei. Juru bicara perusahaan mengatakan cacat itu terdeteksi ketika tim menempatkan beberapa peningkatan keamanan tambahan untuk panggilan suara.

Para insinyur WhatsApp tersebut menemukan bahwa pengguna yang ditargetkan kemungkinan mendapatkan satu atau dua panggilan dari nomor yang tak dikenal. Dalam proses menelepon inilah kode spyware disuntikkan.

Peretasan ini menargetkan semua sistem operasi ponsel cerdas yang biasa digunakan, termasuk Apple iOS, Google Android, Microsoft Windows Phone dan Samsungs Tizen. WhatsApp mengatakan mereka telah memberikan informasi kepada otoritas AS untuk membantu penyelidikan. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya