Putus dengan Huawei, Posisi Google Kian Sulit di China

Logo Google.
Sumber :
  • Instagram/@joannade_

VIVA – Langkah raksasa teknologi Amerika Serikat, Google, memutus hubungan dari Huwei membuat posisi mereka semakin sulit. Karena, kemungkinan besar Google akan kehilangan kesempatan masuk ke pasar negeri Tirai Bambu tersebut.

BNI Teken Kerja Sama dengan TNI AD Tingkatkan Layanan Keuangan Terintegerasi

"Mereka berjalan lebih pada tali politik daripada pemain lain. Pencetak uang terbesar sekelas Google tidak akan ada di sana," kata Presiden Techanalysis Research, Bob O'Donnell, dilansir dari CNET, Kamis, 23 Mei 2019.

Masalah dengan Huawei, lanjut Bob, membuat Google berada di titik nadir. Hingga saat ini tidak ada layanan Google yang tersedia di China.

Google I/O 2024 Pamer Fitur Baru, Semuanya AI

Raksasa mesin pencarian itu memang bukan satu-satunya, Facebook dan Twitter juga tidak bisa diakses pengguna di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.

Gesekan dengan China bukan hanya terjadi saat ini saja. Tercatat dua proyek Google untuk China dibuat dan pada akhirnya mendapatkan kritikan tajam.

Bertemu Dubes China, Menko Airlangga Jajaki Kerja Sama Bidang Pengelolaan Nikel

Berita soal proyek kembalinya Google ke China, Dragonfly, telah merebak tahun lalu. Google mengaku bahwa pekerjaan itu sebagai proyek eksplorasi.

Saat itu mereka juga menegaskan tidak ada rencana merilis layanan mesin pencarian di China. Kritikan deras masuk ke perusahaan termasuk pendukung hak asasi manusia.

Google juga dikritik laboratorium intelijen buatannya di Beijing, yang resmi dibuka pada 2017. Bahkan, Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Joseph Dunford, menegaskan pembukaan laboratorium itu sangat menguntungkan militer China.

Kontraktor Adam W (tengah).

Renovasi Rumah Tua, Kontraktor Ini Kaget Temukan Artefak Kuno

Pengerjaan suatu proyek tak sedikit menyimpan cerita tersendiri dalam proses konstruksi yang dilakukan. Salah satunya penemuan artefak.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024