Jokowi dan Prabowo Bertemu, Lahirlah Kelompok yang Tertukar

Pertemuan Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Wahyu Putro

VIVA – Pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto di Moda Transportasi Terpadu atau MRT pada Sabtu pekan lalu menjadi perbincangan seru dan hangat di media sosial sampai berhari-hari. Malahan perbincangan media daring dan media sosial soal pertemuan itu memunculkan peta klaster atau kelompok yang tertukar.

Ajak Netizen Pakai Medsos untuk Hal Positif, Aurelie Moeremans: Aku Banyak Banget Dapet Kerjaan

Volume percakapan pertemuan tersebut melonjak tinggi, sekaligus menunjukkan ketertarikan publik pada masing-masing sosok yang berkompetisi di Pilpres 2019. Data analisis percakapan media online, Drone Emprit menunjukkan, volume percakapan tentang Prabowo mencapai 332 ribu mention atau sekitar 60 persen, dibandingkan percakapan tentang Jokowi yang mencapai 294 ribu mention atau 40 persen. Dari data Drone Emprit itu menunjukkan, publik lebih tersedot untuk membincangkan Prabowo. 

Pemantauan Drone Emprit, dampak pertemuan Jokowi dan Prabowo di media sosial menunjukkan fenomena yang menarik. Biasanya perbincangan kedua pemimpin itu menghasilkan dua kutub klaster yang saling berlawanan, yakni klaster percakapan tentang Jokowi cenderung negatif dan sebaliknya percakapan tentang Prabowo sentimen positif. 

Tunggu Majelis Syuro, PKS Akan Tentukan Ikut Koalisi atau jadi Oposisi Lagi

"Ketika melihat peta analisis media sosial dari percakapan tentang 'Prabowo' pada hari pertemuan tersebut, tampak seperti ada cluster yang tertukar," kata pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi dalam postingan di akun Facebooknya. 

Anies Tak Mau Berandai-andai Jadi Menteri Prabowo: Emangnya Ditawarin

Dia menjelaskan, dalam peta analisis setelah pertemuan di MRT tersebut, sentimen tertukar dan terbalik. Klaster pro petahana malah sangat positif kepada Prabowo dengan ditandai dominan warna hijau pada perbincangan kelompok ini, sedangkan klaster pro oposisi menampilkan ekspresi sentimen negatif ditandai dengan warna merah. 

"Kedua cluster kini bertukar peran tekait percakapan tentang Prabowo," kata dia. 

Beberapa percakapan pada klaster pro oposisi menyuarakan kekecewaan pada Prabowo dan menimbang untuk mencoret Prabowo dari dukungan mereka. Kubu klaster ini sampai membuat tagar #KamiRakyatKamiOposisi, serta membuat polling khusus untuk memilih Prabowo atau tokoh lainnya. Dan hasil polling banyak dari kubu klaster pro oposisi yang mulai tak memilih Prabowo. 

"Selain itu, ada juga ekspresi dan ajakan untuk menginggalkan (unfollow) akun @prabowo dan @gerindra. Bahkan ada yang mengajak memblokir akun mereka, dan menjadi oposisi," ujar Ismail. 

Nuansa sebaliknya terjadi pada klaster pro petahana. Pada kubu ini malah membanjiri pujian kepada Prabowo, dan tak sungkan menyebutkan mantan Danjen Kopassus itu sebagai sosok negarawan. (ase)

Wasekjen PDI Perjuangan, Utut Hadianto di DPP PKS

Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto, enggan berspekulasi soal belum juga terealisasinya pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024