Puncak Hoax dan Provokasi Papua Telah Berlalu

Warga Papua nyalakan lilin, aksi damai di Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan kabar terbaru penanganan konten internet dan informasi seputar situasi di Papua dan Papua Barat. Kabar baik atau buruk nih? Yang pasti puncak hoaks Papua telah terlewati.

Content Creator Dilibatkan dalam Pembangunan IKN, Tangkal Hoax

Kominfo telah memblokir internet di kedua wilayah tersebut dan kini mulai membuka blokir internet secara bertahap. Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengungkapkan, pengendalian informasi seputar Papua telah berjalan. Kominfo mengklaim hoax berhasil ditekan.

"Sebaran informasi hoax, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua terus mulai menurun sejak 31 Agustus 2019," ujar pria yang akrab disapa Nando dalam keterangan tertulisnya, Jumat 6 September 2019.

Nyali Besar Jenderal Bintang Tiga Berdarah Kopassus TNI AD Tembus Daerah Rawan Homeyo Papua

Nandi mengungkapkan, puncak sebaran hoax dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah mencapai 72.500 URL. 

"Distribusi hoax terus menurun, 42 ribu URL di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu URL di tanggal 1 September 2019, dan akhirnya 6.060 URL hoax dan hasutan di tanggal 6 September 2019," ujarnya. 

Empat Provinsi Siaga Potensi Banjir hingga 20 Juni 2024, Menurut BMKG

Baca juga yuk: 10 Trik Psikologi Supaya Disukai Banyak Orang

Kominfo kembali mengimbau agar semua warga tidak menyebarkan informasi hoax, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apa pun termasuk media sosial. 

"Agar proses pemulihan kembali seluruh wilayah Papua dan Papua Barat cepat berlangsung," ujar Nando. Kuy berdoa situasi Papua bisa kembali normal. 

Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon

TNI: OPM Menjadikan Warga Sipil sebagai Tameng

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjen TNI Richard Tampubolon menegaskan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadikan warga sipil sebagai tameng.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024