Roket China Diprediksi Jatuh Tak Terkendali ke Bumi Besok

Roket Long March China.
Sumber :
  • spacenews

VIVA – Ahli astrofisika Italia Gianluca Masi mengaku melihat inti roket China yang sangat besar akan jatuh tak terkendali dari orbit Bumi. Bagian inti Roket Long March 5B diperkirakan akan menghantam atmosfer Bumi pada Sabtu besok, 8 Mei 2021, namun lokasinya belum bisa diketahui.

Mobil Listrik Neta V akan Pakai Baterai LFP Buatan Lokal

Prediksi semacam itu umumnya hanya dapat dibuat beberapa jam sebelum tumbukan, karena gaya hambat atmosfer berubah secara signifikan saat aktivitas Matahari bergeser, seperti dilansir dari laman Space, Jumat, 7 Mei 2021.

Baca: Manusia Bisa Selamat Jika Terjadi Kiamat

Raksasa Dunia! Ini 10 Negara Terluas yang Menakjubkan

Kemungkinan besar puing-puing antariksa seberat 23 ton itu akan pecah di atmosfer yang sebagian besarnya terbakar. Sisa potongan akan menghantam daerah tak berpenghuni, karena 70 persen permukaan Bumi tertutup lautan. Tapi, masih ada kemungkinan jatuh di daerah berpenghuni.

Masi, yang menjalankan Proyek Teleskop Virtual online, memperoleh paparan 0,5 detik dari roket yang jatuh dari Italia, menggunakan teleskop robotik Paramount berukuran 17 inchi atau 43 sentimeter.

Penyebaran Narkoba Jenis Fentanil Jadi Ancaman Global

"Pada saat pencitraan, bagian roket itu berada sekitar 700 km dari teleskop kami. Sedangkan Matahari hanya beberapa derajat di bawah cakrawala. Jadi langit sangat cerah. Kondisi ini membuat pencitraan cukup ekstrem tapi membuat teleskop robotik kami berhasil menangkap puing-puing besar ini," ujar Masi.

Roket Long March 5B digunakan untuk meluncurkan modul inti Stasiun Luar Angkasa China yang berbentuk T ke orbit pada 28 April 2021. Mereka ingin merakit stasiun luar angkasa mandiri pada 2022, yang setidaknya membutuhkan 10 peluncuran lagi.

Jika terjadi kerusakan akibat puing-puing, sesuai hukum antariksa, maka negara peluncuran harus sepenuhnya bertanggung jawab untuk membayar kompensasi atas kerusakan yang disebabkan oleh benda antariksa di permukaan Bumi dan bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan olehnya. Entah itu misi pemerintah atau pun komersial.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk mengatasi risiko yang meningkat akibat puing-puing antariksa dan meningkatnya aktivitas di luar angkasa," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki. Ia mendorong kerja sama dengan komunitas internasional untuk mempromosikan kepemimpinan dan perilaku ruang angkasa yang bertanggung jawab.

Menurutnya, hal ini adalah kepentingan bersama semua negara untuk bertindak secara bertanggung jawab di luar angkasa untuk memastikan keselamatan, stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang atas aktivitasnya di luar angkasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya