Gas Fee Ethereum Turun Jadi US$2,96 per Transaksi

Cryptocurrency.
Sumber :
  • Information Age

VIVA – Baru-baru ini, platform blockchain Ethereum mengalami penurunan gas fee menjadi US$2,96 per transaksi. Biaya transaksi ini mencapai titik terendah dalam 10 bulan terakhir.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

Ini menjadi kabar gembira bagi pengembang blockchain di seluruh dunia, mengingat Ethereum adalah induk dari proyek blockchain. Ethereum menyediakan jaringan dan platform yang digunakan untuk orang untuk menciptakan proyek blockchain baru, seperti NFT dan metaverse.

Sebelumnya, gas fee Ethereum memang sudah semakin turun mengingat banyak sekali pengguna yang mengeluh mahalnya biaya transaksi tersebut. 

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Chief Executive Officer Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa gas fee merupakan komponen penting dari Ethereum yang sering diperhatikan oleh para developer dan staker untuk ekosistem DeFi. Bagi pemula yang ingin belajar tentang ekosistem blockchain, penting sekali untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu gas fee.

Oscar menuturkan, pada dasarnya gas fee merupakan biaya kompensasi yang dibayarkan kepada para penambang Ethereum untuk memvalidasi transaksi di jaringan.

Trading Kripto untuk Pemula Cuan Hanya di Sini

“Ketika aktivitas market Ethereum ramai karena transaksi jual beli, otomatis jaringan pun akan padat. Hal ini akan mempengaruhi biaya transaksi yang akan ikut naik. Ini pun berlaku sebaliknya. Jika aktivitas tidak terlalu ramai, biaya transaksi akan ikut turun,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Jumat 3 Juni 2022.

Indodax.

Photo :
  • Dokumentasi indodax

Menanggapi fenomena penurunan gas fee ini, Oscar melihat dengan kacamata yang positif. Menurutnya, hal ini akan berdampak besar mengingat jaringan Ethereum yang banyak dipakai oleh developer ataupun investor karena memiliki banyak utilitas.

“Menurunnya gas fee akan berdampak, kepada banyaknya developer kripto yang memanfaatkan jaringan dan blockchain Ethereum. Bukan hanya developer, penurunan gas fee pun berpotensi menarik minat para pengguna kripto yang membeli token-token yang menggunakan jaringan Ethereum," tuturnya.

Penurunan gas fee juga dilihat bakal meningkatkan ekosistem blockchain yang saat ini sudah ramai digandrungi, seperti penerbitan decentralized applications (DApps), smart-contract, NFT, hingga Metaverse.

“Belakangan ini, banyak bermunculan developer metaverse dan NFT di indonesia. Penurunan harga Ethereum ini tentu akan membangun semangat para developer dalam negeri. Selain itu, juga meningkatkan jumlah developer dan juga akan semakin banyak penggunaan ekosistem blockchain,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya