Kondisi Tanah di Mars Tunjukkan Layak Huni

Planet Mars.
Sumber :
  • National Geographic

VIVA Digilife – Belum lama ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa planet Mars diketahui layak huni dan dapat menampung kehidupan dalam jangka waktu yang panjang. Jika memang benar, apakah kamu berniat untuk hidup dan tinggal di planet Mars?

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Melansir dari Science Alert, melalui studi menyeluruh terhadap gambar yang diambil oleh Mars Reconnaissance Orbiter, para ilmuwan planet telah mengidentifikasi sedimen yang mengandung tanah liat di seluruh Ladon Valles utara, cekungan Ladon selatan dan dataran tinggi barat daya di sekitar cekungan Ladon, semua bagian dari area Margaritifer Terra yang berkawah luas.

Tanah liat tersebut menunjukkan keberadaan air dalam jangka panjang. Ha itu dikarenakan kawah tersebut terbentuk di bawah kondisi pH netral dengan penguapan air minimal. Menurut peneliti, air sudah mengalir di sini dari sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu hingga sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu dalam bentangan besar sejarah Mars.

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien

"Selain itu, sedimen berlapis warna-warni berwarna terang yang menunjukkan kemiringan lapisan yang relatif rendah dan mengandung tanah liat sepanjang 200 kilometer [124 mil] di kejauhan adalah bukti bahwa sebuah danau kemungkinan besar ada di dalam cekungan Ladon dan Ladon Valles utara," kata Catherine Weitz, seorang ilmuwan senior di Planetary Science Institute di Arizona yang dikutip oleh VIVA pada Senin, 4 Juli 2022. 

"Pengaturan danau berenergi rendah dan keberadaan tanah liat mendukung lingkungan yang menguntungkan bagi kehidupan pada waktu itu,” lanjutnya lagi. 

Peringati Hari Bumi Sedunia, IMIP Tanam 1.000 Pohon Pelindung

Meskipun hal tersebut bukan bukti kehidupan, namun hal itu menunjukkan kondisi yang mungkin mendukung adanya kehidupan di Mars. Ini adalah penelitian terbaru untuk menafsirkan kondisi di Mars dengan apa yang bisa kita lihat dari permukaan dan sedimennya.

Awalnya para peneliti berpikir bahwa tanah liat terbentuk di sekitar tempat yang lebih tinggi di atas cekungan Ladon, sebelum terkikis oleh saluran air dan diangkut ke hilir ke sebuah danau di cekungan Ladon dan Ladon Valles utara.

Menurut tim, aliran air terbaru akan terjadi di sepanjang cekungan Ladon barat daya. Endapannya cocok dengan bagian lain Mars seperti delta Eberswalde, tepat di selatan wilayah yang dicakup oleh penelitian ini.

"Hasil kami menunjukkan bahwa sedimen tanah liat yang diendapkan oleh air mengalir di Eberswalde tidak biasa selama waktu yang lebih baru ini karena kami melihat banyak contoh lembah muda serupa yang menyimpan lempung di wilayah tersebut," kata Weitz.

Seperti yang diketahui bahwa ada es di planet Mars, tetapi pencarian air masih terus berlanjut. Studi terbaru ini mendukung gagasan bahwa air yang mengalir pernah menjadi bagian luas dari lanskap planet Mars dan mungkin telah membawa kehidupan bersamanya.

Keberadaan air di Mars sangat penting untuk mengetahui apakah mendukung adanya kehidupan atau tidak di beberapa titik. Distribusi tanah liat dan batuan lain yang ditemukan oleh para peneliti konsisten dengan air yang menempel di sekitarnya.

Terlebih lagi, tanah liat adalah sumber nutrisi dan stabilisator bagi lingkungan di sekitarnya. Dengan adanya air, nutrisi dan kondisi yang stabil, maka peluang organisme untuk bertahan hidup secara signifikan meningkat. 

"Kondisi layak huni mungkin telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut, setidaknya secara berkala, hingga relatif terlambat dalam sejarah Mars," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan. Penelitian planet Mars yang dikatakan layak huni dalam jangka panjang ini telah dipublikasikan di Icarus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya