- Amazon.com
VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA tidak akan lagi menganggap enteng penyelidikan UFO atau benda terbang tak dikenal.
NASA mengumumkan pada bulan Juni bahwa mereka akan membuka studi ilmiah tentang UFO atau yang baru-baru ini diganti namanya menjadi UAP (fenomena udara tak dikenal).
Kata pejabat NASA, tujuannya pada saat itu adalah untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi data UFO yang tersedia, kemudian menyusun cara terbaik untuk mengumpulkan pengamatan di masa depan.
NASA akan menentukan bagaimana mereka dapat menggunakan data tersebut untuk memajukan pemahaman kita tentang langit, menurut situs Space. Jumat, 19 Agustus 2022.
Pintu masuk alien di Planet Mars.
- GIANT FREAKIN ROBOT
Studi ini akan dipimpin oleh astrofisikawan David Spergel, merupakan Presiden Yayasan Simons di New York City. Diperkirakan biayanya tidak lebih dari US$100 ribu.
Penelitian akan dimulai pada musim gugur ini dan berlangsung sekitar sembilan bulan. NASA akan bekerja keras untuk memenuhi jadwal itu, kata para pejabat.
"Kami akan mengerahkan kekuatan penuh untuk studi UAP. Ini sangat penting bagi kami dan kami memprioritaskannya di atas," ujar Asisten Wakil Administrator Asosiasi untuk penelitian di SMD, Daniel Evans.
Panel studi akan terdiri dari 15 hingga 17 orang, tambah Evans. Beberapa ilmuwan terkemuka di dunia, praktisi data, praktisi kecerdasan buatan, pakar keamanan kedirgantaraan, akan memberi fokus penuh pada sains dan data UAP.
"Saya berharap kami akan menyelesaikan ini pada bulan Oktober. Tapi kemungkinan kita bisa menyelesaikannya lebih cepat dari itu," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa NASA benar-benar diposisikan secara unik untuk mengatasi UAP karena mereka menggunakan alat sains dan data untuk membedakan apa yang terjadi di luar langit.
Evans sesumbar mengatakan bahwa tidak ada agensi lain yang dipercaya publik sebanyak yang didapatkan NASA.
Ilmuwan NASA Masuk Islam Usai Dipecat Setelah Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar
Keistimewaan malam lailatul qadar bukan tanpa sebab. NASA menemukan bukti tersebut dan bahkan membuat salah satu ilmuwan NASA masuk Islam, seperti yang dijelaskan berikut
