Timsus Pemburu UFO Besutan NASA Mulai Bekerja

Ilustrasi benda asing tak dikenal atau UFO/UAP.
Sumber :
  • CCO

VIVA Tekno – Tim khusus pencari UFO besutan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memulai pekerjaannya.

Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa

Penyelidikan independen ini dimulai sejak 24 Oktober 2022 lalu dengan membutuhkan uang sekitar US$100 ribu atau sekitar Rp1,55 miliar dan memakan waktu selama sembilan bulan sejak awal hingga berakhir, dilansir dari situs Space, Jumat, 28 Oktober 2022.

Tim ini dipimpin oleh ahli astrofisika sekaligus pimpinan yayasan Simon, David Spergel dan Daniel Evans selaku asisten deputi untuk research lembaga SMD.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Kedua orang ini akan memimpin 16 orang lainnya yang datang dari latar belakang yang beragam, mulai dari ilmuwan, astronom, ahli komputer hingga jurnalis.

Berjajar di sama, mulai dari mantan astronot NASA Scott Kelly, hingga seorang jurnalis, Nadia Drake.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

"NASA telah mengumpulkan beberapa ilmuwan terkemuka dunia, praktisi data dan kecerdasan buatan, [dan] pakar keamanan kedirgantaraan, semuanya dengan tugas khusus, yaitu memberi tahu kami cara menerapkan fokus penuh sains dan data ke UAP,"  ujar Evans dalam pernyataannya.

Sebagaimana ramai di pemberitaan sebelumnya, bulan Juni lalu, NASA mengumumkan bahwa mereka telah membentuk tim untuk menyelidiki lebih lanjut keberadaan UFO.

Adapun studi ini ditujukan untuk melihat pengamatan UAP (Unidentified Aerial Phenomena) yang dikumpulkan sebelumnya, dengan fokus pada bagaimana mereka dapat diatur dan dianalisis dengan lebih baik di masa depan untuk menjelaskan lebih banyak pemandangan langit yang misterius.

"Menjelajahi yang tidak diketahui di luar angkasa dan atmosfer adalah inti dari siapa kita di NASA," ujar Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains (SMD) di markas NASA.

"Memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu kita menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita," tambahnya.  "Data adalah bahasa para ilmuwan dan membuat hal yang tidak bisa dijelaskan menjadi bisa dijelaskan."

Adapun temuan dari tim ini akan dirilis secara publik kala penelitian tersebut telah rampung pada pertengahan tahun 2023 mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya