Ilmuwan: Merawat Cucu Dapat Menghilangkan Kesepian, tapi Tidak Ketika Merawat Pasangan

Ilustrasi nenek dan cucu.
Sumber :
  • Pixabay/tookapic

VIVA Digital – Orang tua (seperti kakek dan nenek) yang merawat cucu mereka, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menderita kesepian daripada mereka yang merawat pasangan, menurut sebuah penelitian.

Gak Cocok dengan Rizky Irmansyah, Begini Pasangan Ideal Buat Nikita Mirzani Menurut Dinar Candy

Para ilmuwan dari King's College London melihat temuan dari 28 studi di seluruh dunia tentang hubungan antara pemberian perawatan, kegiatan sukarela dan kesepian di atas usia 50-an, dilansir People, Kamis, 24 November 2022.

Mereka menemukan dalam enam dari tujuh kasus, merawat anak-anak - baik terkait atau tidak - terkait dengan tingkat kesepian yang lebih rendah pada orang tua.

Hampir Separuh Kota-kota Besar di Tiongkok Terancam Tenggelam, Ini Penyebabnya

Ilustrasi anak dan orang tua.

Photo :
  • U-Report
Firma Hukum Tidak Sengaja Putuskan Perceraian Pasangan yang Salah, Kok Bisa?

Pekerjaan sukarela, seperti membantu di toko amal atau gereja, juga ditemukan mengurangi perasaan terasing dalam banyak kasus.

Tetapi, mereka yang harus menjaga pasangannya, secara konsisten diasosiasikan dengan kesepian yang lebih tinggi, seringkali karena kondisi kesehatan seperti demensia.

Penulis utama penelitian tersebut, Samia Akhter-Khan dari King's College London, mengatakan: 'Temuan kami menunjukkan bahwa memberikan perhatian kepada pasangan dengan kondisi kesehatan yang kompleks, terutama demensia atau Alzheimer, terkait dengan tingkat kesepian yang lebih tinggi. Sedangkan merawat anak atau menjadi sukarelawan dapat membantu mengurangi kesepian pada orang dewasa yang lebih tua," jelasnya. 

"Ada kebutuhan mendesak untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin lebih rentan merasa kesepian – dan untuk mengembangkan solusi yang ditargetkan untuk mencegah dan mengurangi kesepian pada kelompok populasi ini."

Ilustrasi nenek dan cucu

Photo :
  • Pixabay/tookapic

Kesepian telah dikaitkan dengan serangkaian masalah kesehatan termasuk peningkatan risiko stroke, tekanan darah tinggi, demensia, dan depresi.

Organisasi "The Campaign to End Loneliness" atau "Kampanye untuk Mengakhiri Kesepian" mengatakan ada 1,2 juta orang lanjut usia yang kesepian secara kronis di Inggris dan 9 juta orang yang kesepian dengan efek kesehatan yang sangat besar sebanding dengan merokok dan obesitas.

Para peneliti berharap temuan yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Mental Health ini akan mengarah pada penelitian lebih lanjut untuk mengkaji hambatan, peluang, dan pemenuhan untuk terlibat dalam aktivitas yang bermakna.

Dr Matthew Prina, kepala kelompok penelitian epidemiologi sosial di King's College London, mengatakan: 'Ini dapat membantu menjelaskan "dosis" optimal dari menjadi sukarelawan dan merawat cucu dan mengidentifikasi cara untuk memaksimalkan potensi efek menguntungkan mereka dalam memerangi kesepian di masa depan, untun seseorang dengan usia lebih dari 50-an," jelasnya.

"Menghormati orang dewasa yang lebih tua atas kontribusi mereka dan menghargai aktivitas mereka yang tidak dibayar kemungkinan besar akan memainkan peran penting dalam mengurangi kesepian." lanjut Prina. 

Ilustrasi kakek nenek

Photo :
  • U-Report

Meski begitu, "sedikit" kesepian (sekitar 30% ) mungkin merupakan hal yang baik bagi orang tua, penelitian lebih lanjut menunjukkan.

Para ahli di University of Zurich meminta 118 pria dan wanita berusia di atas 65 tahun menggunakan aplikasi untuk mencatat semua interaksi sosial selama tiga minggu.

Hasilnya, yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology, menunjukkan bahwa semakin lama mereka menghabiskan waktu dalam kesendirian, semakin banyak waktu yang dihabiskan para relawan untuk bersosialisasi pada kesempatan berikutnya.

Studi tersebut menemukan bahwa orang tua membutuhkan waktu tenang untuk mengisi ulang baterai mereka setelah bergaul dengan orang lain.

'Kesendirian adalah bagian integral dalam kehidupan sehari-hari orang dewasa yang lebih tua karena mendukung pemulihan energi,' kata para peneliti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya