Komet Langka Menyapa Bumi Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang

Benda luar angkasa / satelit / asteroid / komet.
Sumber :
  • Dailyhunt

VIVA Tekno – Sebuah komet yang baru ditemukan akan bisa dilihat dengan mata telanjang saat melesat melewati Bumi dan Matahari beberapa minggu mendatang untuk pertama kalinya dalam 50 ribu tahun, menurut pernyataan para astronom.

Grup BUMI Borong 9 Penghargaan Terbaik di CSR dan PDB Awards 2024, Langsung Diserahkan Wapres RI

Komet itu disebut C/2022 E3 (ZTF). Zwicky Transient Facility pertama kali melihatnya melewati Jupiter pada Maret 2022, seperti dilansir dari situs Science Alert, Senin, 9 Januari 2023.

Setelah melakukan perjalanan dari jangkauan es Tata Surya kita, benda langit itu akan paling dekat dengan Matahari pada 12 Januari dan lewat paling dekat dengan Bumi pada 1 Februari mendatang.

Viral Video Ikan Berjatuhan dari Langit

Komet akan mudah dikenali dengan teropong yang bagus, bahkan mata telanjang asalkan langit tidak terlalu diterangi oleh lampu kota atau Bulan.

"Komet akan menjadi paling terang ketika berada paling dekat dengan Bumi," kata Thomas Prince, seorang profesor fisika di Institut Teknologi California yang bekerja di Zwicky Transient Facility.

Indonesia Terancam Cuaca Panas Ekstrem, Berikut Tips Menjaga Kulit Tetap Sehat

Terbuat dari es dan debu serta memancarkan aura kehijauan, komet tersebut diperkirakan memiliki diameter sekitar satu kilometer (0,62 mil), kata Nicolas Biver, astrofisikawan di Observatorium Paris, Prancis.

Itu membuatnya jauh lebih kecil daripada NEOWISE, komet terakhir yang terlihat dengan mata telanjang, yang melewati Bumi pada Maret 2020. Ada juga Hale–Bopp yang melintas pada tahun 1997 dengan diameter sekitar 60 kilometer.

Tapi kunjungan terbaru akan datang lebih dekat ke Bumi, yang mungkin mengemas fakta bahwa komet tersebut tidak terlalu besar.

Komet Neowise

Photo :
  • Sci-News

Sementara komet akan menjadi paling terang saat melewati Bumi pada awal Februari, Bulan Purnama dapat mempersulit pengamatan.

Untuk Belahan Bumi Utara, Biver memberi saran pada minggu terakhir bulan Januari, saat komet melintas di antara konstelasi Ursa Minor dan Ursa Major.

Bulan baru selama akhir pekan, 21-22 Januari menawarkan peluang bagus bagi para pengamat bintang. "Kami juga bisa mendapatkan kejutan yang menyenangkan, dan objeknya bisa dua kali lebih terang dari yang diharapkan," tambah Biver.

Prince mengatakan kesempatan lain untuk menemukan komet itu di langit akan datang pada 10 Februari, ketika komet melintas dekat Mars. Komet telah menghabiskan sebagian besar hidupnya, setidaknya 2.500 kali lebih jauh dari Bumi dan Matahari.

Biver mengatakan komet diyakini berasal dari Awan Oort, teori bola luas yang mengelilingi Tata Surya, merupakan rumah bagi benda-benda es misterius.

Terakhir kali komet melewati Bumi adalah selama periode Paleolitik Muda, ketika Neanderthal masih menjelajahi Bumi. Prince mengatakan kunjungan komet berikutnya ke Tata Surya bagian dalam diperkirakan akan terjadi 50.000 tahun lagi.

Namun, Biver mengatakan ada kemungkinan setelah kunjungan ini, komet tersebut akan terlontar secara permanen dari Tata Surya. Pengunjung langka ini akan memberi kita informasi tentang penghuni tata surya kita jauh di luar planet yang paling jauh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya