- SWNS
VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA akhirnya menetapkan tanggal baru untuk misi luar angkasa yang sangat dinanti-nantikan, yakni pergi ke asteroid besar yang kaya logam.
Misi tersebut awalnya dijadwalkan pada Agustus 2022. Perjalanan ke Asteroid 16 Psyche akan menempuh jarak 280 juta mil dengan pesawat ruang angkasa yang seharusnya diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat (AS) antara 5-25 Oktober 2022.
Perjalanan ke asteroid langka dan unik itu tertunda karena masalah proyek dan kelembagaan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA. Kedua masalah dilaporkan telah ditangani.
"Dewan peninjau independen sangat terkesan dengan pencapaian total organisasi JPL dan Caltech. Keterlibatan dan kepemimpinan dalam keseluruhan proses respons oleh direktur JPL dan kepemimpinan senior dianggap sebagai 'kelas dunia'," tulis JPL NASA dalam laporan resminya.
16 Psyche, planet metal di tata surya.
- Mirror
Dinamai dari dewi jiwa Yunani, Psyche pertama kali ditemukan oleh astronom Italia Annibale de Gasparis pada 1852. Asteroid yang sangat berharga —yang sebagian besar terbuat dari besi, nikel, emas, dan logam langka lainnya— mengorbit Matahari di antara Mars dan Jupiter. Ukurannya 140 mil lebarnya dan berbentuk seperti kentang, menurut para astronom.
Dikatakan Psyche bisa bernilai US$10 ribu kuadriliun —lebih dari seluruh perekonomian di Bumi. Para ilmuwan percaya bahwa Asteroid Psyche bisa menjadi inti logam yang terbuka dari planetesimal atau planet yang baru terbentuk, kehilangan lapisan luarnya yang berbatu karena tabrakan hebat selama pembentukan awal tata surya.
Misi ke Asteroid Psyche akan menjadi kunjungan pertama NASA ke dunia yang kaya akan logam, bukan batu atau es. Pesawat ruang angkasa itu diharapkan mencapai asteroid pada Agustus 2029 dan mengorbit selama 26 bulan.
“Karena kita tidak dapat melihat atau mengukur inti Bumi secara langsung, para ilmuwan berharap mempelajari Asteroid Psyche dari dekat dapat menawarkan wawasan baru ke dalam interior planet kita sendiri dan sejarah tata surya,” ungkap JPL NASA.
