Jalan Panjang Pemerataan Internet hingga Pelosok Desa

Ilustrasi bebas berselancar di internet.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Penyedia layanan internet Indihome menargetkan target pelanggan di angka 10,2 juta orang pada tahun ini. Artinya, anak usaha Telkom Indonesia itu menargetkan jumlah pelanggan bisa bertambah 600 ribu hingga 1 juta orang di sepanjang 2023.

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

Tren positif ini terlihat pada peningkatan jumlah pelanggan baru harian Indihome. Jika pada satu tahun terakhir jumlah penambahan rata-rata pelanggan harian Indihome berjumlah 3-4 ribu per hari.

Optimisme ini juga diperkuat dengan kajian survei dari McKinsey dan AT Kearney yang memproyeksikan pangsa pasar fixed broadband di Tanah Air baru tergarap 15 persen.

Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”

Rujukan tersebut menunjukkan potensi ceruk pasar masih sangat luas. Potensi besar tersebut akan menjadi kesempatan sekaligus menjadi tantangan Indihome.

Untuk bisa mencapai target tersebut, Indihome memastikan akan terus meningkatkan kinerja, pelayanan, hingga penyajian produknya kepada masyarakat.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Penetrasi jangkauan Indihome yang hingga akhir tahun lalu sudah mencapai 97 persen secara nasional, namun, akan terus diperluas hingga bisa mencapai 100 persen yang menyentuh 415 titik kota/kabupaten.

Seperti diketahui, Indihome memiliki dua fokus. Pertama, memberikan layanan terbaik. Kedua, ada tanggung jawab yang bukan hanya menjangkau perkotaan, tapi ke pelosok desa sampai pulau-pulau terluar.

Bicara pemerataan internet hingga pelosok desa, anak usaha Telkom Indonesia ini menggelar 'Content Creation Competition' untuk jurnalis sejak 13 April hingga 13 Mei 2023. "Antusiasnya sangat tinggi. Teman-teman bebas menceritakan jalan panjang Indihome ke pelosok desa,” tutur Head of Public Relations Indihome Widi Andika H Nugrahadi, dilansir VIVA Tekno, Rabu, 14 Juni 2023.

Alhasil, para kontestan mengumpulkan beragam cerita unik dan menarik dengan tetap menjaga kaidah karya jurnalistik dengan narasumber yang kredibel di lapangan. Juri kompetisi Indihome ikut buka bicara. Mereka menilai secara objektif tanpa diketahui nama medianya yang pesertanya didominasi dari daerah.

"Saya terkesan. Mereka menyajikan tulisan yang dalam dan deskriptif," kata Vice Chief Editor IDN Times Umi Kalsum. Senada, Yura Syahrul, Chief Editor Katadata, juga menyatakan peserta dari daerah terjun ke lapangan langsung dan melakukan wawancara dengan banyak narasumber yang menguatkan isi cerita.

"Mereka ingin menunjukkan eksistensi jaringan internet Indihome yang tersebar hingga pelosok desa," jelas dia. Sementara Chief Editor VIVA.co.id Ismoko Widjaya mengatakan penjurian dinilai berdasarkan empat aspek. Yaitu, pertama angle. Seberapa baru, unik, menarik angle berita yang dijadikan patokan dalam karya jurnalistik.

Kedalaman, semakin dalam eksplorasi penulisan berita akan meningkatkan value angle yang telah ditentukan. Kedua akurasi. Data dan fakta yang disampaikan harus didapatkan sesuai dengan norma jurnalistik.

"Kami juga sangat memperhatikan kaidah penulisan, seperti typo, ejaan bahasa, dan pemilihan diksi hingga struktur berita. Begitu juga dengan narasumber yang digunakan dalam tulisan untuk menjadi tolak ukur kelayakan fakta yang dapat. Cara penyampaian pesan yang disampaikan luwes dan to the point. Tidak muter-muter," tegas Ismoko Widjaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya