Studi: Merek Ini Paling Sering Dibeli Konsumen

Brand Footprint Indonesia 2023.
Sumber :
  • Kantar

VIVA Tekno – Peneliti pasar Kantar Indonesia Divisi Worldpanel baru saja mengeluarkan laporan Brand Footprint Indonesia 2023. Brand Footprint adalah penelitian tahunan yang dilakukan oleh Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen.

Kasus Pemalsuan Merek Dagang Masih Marak Hingga Berimbas kepada Buruh

Kategori ini mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh. Adapun merek yang berhasil meningkatkan nilai CRP (Consumer Reach Points) adalah Indomie, SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, dan Kapal Api.

"Dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan sebuah metode yang disebut CRP untuk mengukur sejauh mana suatu brand berhasil menjangkau konsumen," kata Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division, Corina Fajriyani di Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023.

Motor Listrik Honda EM1 e: Dijual Lebih Murah di PEVS 2024

CRP menggabungkan tingkat penetrasi jumlah rumah tangga yang membeli brand dengan frekuensi pembelian. Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa sering sebuah brand dipilih oleh konsumen.

Perlindungan Konsumen Punya Dampak Positif ke Kinerja Keuangan Bank, Begini Penjelasannya

Brand Footprint Indonesia 2023.

Photo :
  • Kantar

Brand Footprint Indonesia tahun ini mewakili 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kota kecil di seluruh daerah urban dan rural Indonesia dari 70 juta populasi rumah tangga.

Studi menemukan, rata-rata jumlah merek yang dibeli oleh sebuah rumah tangga di Indonesia mencapai 96, jumlah yang tidak berubah dari tahun sebelumnya. Sementara frekuensi belanja produk FMCG mengalami penurunan sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Sebanyak 45 persen brand dari total 550 berhasil meningkatkan CRP. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu, dimana hanya 41 persen brand yang berhasil meningkatkan CRP.

Pertumbuhan dipengaruhi oleh peningkatan penetrasi dan frekuensi. Berdasarkan hasil studi tahun ini, 36 persen merek dapat bertumbuh hanya dengan meningkatkan penetrasi di pasar, 21 persen tumbuh karena berhasil meningkatkan frekuensi belanja dan sisanya sebanyak 44 persen berhasil meningkatkan CRP dari kombinasi kenaikan penetrasi dan frekuensi.

Untuk berada di 10 peringkat teratas dengan nilai CRP tertinggi, sebuah brand harus memiliki basis konsumen minimal 60 persen dari total rumah tangga di Indonesia dan dibeli setidaknya 15 kali dalam setahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya