India Gabung dengan NASA dalam Program Eksplorasi Ruang Angkasa

Roket pembawa wahana penjelajah Bulan milik India, Chandrayaan-2.
Sumber :
  • Dokumen Indian Space Research Organisation (ISRO)

VIVA Tekno – India akhirnya setuju untuk bergabung dengan Artemis Accords, sebuah inisiatif yang dipimpin NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa) untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam eksplorasi ruang angkasa dan kembali ke Bulan setelah sebelumnya hanya bungkam. 

Terima Kunjungan Dubes India yang Baru, Prabowo Dorong Peningkatan Kerjasama

Pada hari Kamis, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan bahwa negara Asia Selatan tersebut bergabung dalam program eksplorasi yang tidak mengikat.

"Hari ini, kami telah melakukan lompatan besar dalam kerja sama ruang angkasa kami dengan memutuskan untuk bergabung dengan Artemis Accords,” kata Modi saat berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih.

Kawasaki Setop Produksi Ninja 400, Ini Penggantinya

Negara Bollywood itu telah muncul sebagai pasar besar berikutnya untuk misi luar angkasa. Ini adalah rumah bagi lebih dari seratus perusahaan rintisan yang mengembangkan kendaraan peluncuran, satelit , dan infrastruktur kesadaran situasi ruang angkasa. 

Negara penjelajah luar angkasa itu juga telah menarik investasi global dan memperkenalkan perubahan peraturan untuk menggambarkan kolaborasi publik-swasta, melansir dari situs Tech Crunch, Jumat, 23 Juni 2023.

Rudal Houthi Berterbangan di Laut Merah, Kapal Induk AS Pasang Badan

India kemudian meluangkan waktu untuk bergabung dengan Artemis Accords, yang dimulai pada Oktober 2020 dengan tujuh negara anggota pendiri, termasuk AS, Inggris, Australia, Kanada, dan Jepang.

Ada kemungkinan mereka tengah memberikan waktu bagi ekosistemnya sendiri agar lebih selaras dengan ambisi perjanjian internasional. 

Program hampir diikuti semua negara penjelajah luar angkasa, kecuali China dan Rusia. Awal pekan ini, Ekuador menjadi negara ke-26 yang bergabung dengan Kesepakatan Artemis.

NASA.

Photo :
  • Getty Images

Kesepakatan Artemis, yang memperkuat dan melengkapi Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967, adalah seperangkat prinsip dan komitmen untuk memberikan interoperabilitas sistem kepada negara-negara yang berpartisipasi, akses ke bantuan darurat, menggunakan standar terbuka dan mengembangkan yang baru untuk eksplorasi dan bekerja menciptakan lingkungan yang berkelanjutan di ruang angkasa. 

Negara mitra perlu merilis data terkait antariksa mereka secara publik dan melindungi situs serta artefak dengan nilai sejarah saat melakukan operasi di luar angkasa dan di Bulan.

Selanjutnya, program tersebut memastikan bahwa negara-negara anggota mengekstraksi dan memanfaatkan sumber daya luar angkasa untuk eksplorasi berkelanjutan. 

Ini berarti negara-negara yang berpartisipasi dalam inisiatif tersebut perlu menjaga efisiensi sambil mengekstraksi dan memanfaatkan sumber daya di Bulan, Mars, dan asteroid. 

Negara-negara yang berpartisipasi diharuskan untuk mengungkapkan secara terbuka lokasi dan sifat operasi mereka untuk memastikan keselamatan dan mencegah konflik dengan anggota lainnya. 

Program ini juga mengajak para peserta untuk memperhatikan masalah-masalah seperti mitigasi puing-puing orbit dan pembuangan pesawat ruang angkasa yang sudah usang.

Bersamaan dengan penandatanganan Artemis Accords, badan antariksa nasional India, Indian Space Research Organization (ISRO) telah bermitra dengan NASA untuk mengerjakan misi bersama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun 2024. 

Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penelitian para astronot India dengan memberi mereka pelatihan lanjutan dari NASA dan memberi mereka akses ke ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya