2 Hari Lagi Bulan Terlihat Lebih Besar dan Terang, Ini Penyebabnya

Bulan Purnama atau Harvest Moon.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Bulan purnama Agustus yang dikenal sebagai Sturgeon Supermoon, akan mencapai puncaknya pada 1 Agustus 2023. Sementara itu Supermoon kedua di tahun ini akan hampir sebesar supermoon terbesar tahun 2023 — akan menjadi bulan purnama berikutnya yang terbit pada 30 Agustus. 

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Supermoon Sturgeon merupakan yang pertama dari dua bulan purnama di Agustus, menjadikannya sebagai bulan purnama 30 Agustus yang disebut Bulan Biru yang agak langka.

Satelit alami Bumi itu juga akan tampak cerah dan penuh pada hari Senin dan Rabu. Bulan purnama pada periode itu paling sering dinamai keluarga ikan sturgeon Amerika Utara yang produktif, yang ditemukan di Great Lakes pada saat ini, menurut timeanddate.com.

Kapan Bumi Kiamat?

Orang-orang Anishinaabeg menyebutnya Minoomini Giizis and the Grain (Wild Rice) Moon, menurut Center for Native American Studies, dikutip dari situs Live Science, Minggu 30 Juli 2023.

Sturgeon Moon akan mencapai titik penuhnya pada pukul 13.33 EDT pada hari Selasa, 1 Agustus 2023  Dari Amerika Utara, itu paling baik dilihat saat terbit di timur. Seperti yang terlihat, Bulan akan lebih terang 99 persen saat terbit di timur kala senja, berlawanan dengan Matahari terbenam.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Bulan Purnama atau Harvest Moon.

Photo :
  • Getty Images

Sementara untuk waktu di Indonesia, purnama super akan terjadi pada 2 Agustus pukul 01:31 WIB/02:31 WITA/03:31 WIT. Ini disebut sebagai Purnama Asalha 

Pada puncaknya, Sturgeon Moon akan berada 222.023 mil (357.311 kilometer) dari pusat Bumi, menjadikannya supermoon terbesar kedua di tahun 2023. 

Supermoon mengorbit sedikit lebih dekat ke planet kita daripada rata-rata Bulan, sehingga tampak sedikit lebih besar dan lebih terang. Itu terjadi karena bulan memiliki orbit elips Bumi. 

Setiap 30 hari, Bulan memiliki titik perigee (terdekat) dan apogee (terjauh). Jarak rata-rata perigee dan apogee masing-masing dapat berkisar dari 225.800 hingga 251.800 mil (363.400 hingga 405.500 km). 

Bulan purnama yang datang dalam 90 persen dari perigee pada waktu tertentu akan memenuhi syarat sebagai supermoon, menurut Fred Espenak, seorang astronom dan mantan kalkulator gerhana untuk NASA. 

Setelah Sturgeon Moon, bulan purnama berikutnya adalah Blue Moon pada 30 Agustus. Menjadi supermoon terbesar dan paling terang di tahun 2023, Blue Moon akan berjarak 222.043 mil (357.344 km) dari Bumi atau 20 mil (33 km) lebih dekat dari Bulan Sturgeon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya