Larangan PNS dan Karyawan BUMN Pakai iPhone Jelang Hajatan Apple

Ilustrasi menggunakan Facebook di iPhone.
Sumber :
  • Pexels

VIVA Tekno Pemerintah China memerintahkan seluruh pejabat di kementerian/lembaga dan badan usaha milik negara (BUMN) untuk tidak menggunakan produk iPhone milik Apple dan perangkat merek asing lainnya untuk bekerja.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

Dalam beberapa minggu terakhir, seperti dikutip dari situs Wall Street Journal, Jumat, 8 September 2023, larangan tersebut muncul menjelang peluncuran iPhone 15 Series pada 15 September mendatang.

Hal ini dapat memicu kekhawatiran di kalangan perusahaan asing yang beroperasi di China, seiring meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS).

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 5 Miliar pada Kuartal I-2024, Intip Sumer Cuannya

Ilustrasi populasi warga China.

Photo :
  • The Irish Time
Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin Mangkir dari Panggilan KPK Soal Pungli Rutan

Laporan WSJ tidak menyebutkan nama produsen ponsel selain Apple iPhone. Selama lebih dari satu dekade, China memang berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Beijing meminta perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan negara atau BUMN untuk beralih ke perangkat lunak lokal dan mempromosikan manufaktur chip semikonduktor dalam negeri.

Pemerintah juga mengusulkan apa yang disebut ‘model pertumbuhan sirkulasi ganda’ untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi luar negeri, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran China terhadap keamanan data pribadi.

Pada Mei 2023, China mendesak perusahaan-perusahaan besar milik negara untuk memainkan peran penting dalam upayanya mencapai kemandirian dalam teknologi, sehingga meningkatkan persaingan di tengah perselisihan dengan AS.

Ketegangan China dan AS meningkat ketika Washington bekerja sama dengan sekutunya untuk memblokir akses Beijing terhadap peralatan penting yang diperlukan untuk menjaga industri chipnya tetap kompetitif.

China lalu membatasi pengiriman dari perusahaan-perusahaan terkemuka termasuk pembuat pesawat Boeing dan perusahaan chip Micron Technology.

Beberapa analis mengatakan bahwa langkah yang dilaporkan tersebut menunjukkan bahwa China tidak bersedia membiarkan perusahaan AS manapun dalam upayanya mengurangi ketergantungannya pada teknologi Paman Sam.

“Bahkan, Apple pun tidak kebal di China yang mempekerjakan ratusan ribu sampai satu juta pekerja untuk merakit produknya melalui hubungannya dengan Foxconn,” kata Analis Davidson, Tom Forte.

“Hal ini harus menginspirasi perusahaan untuk mendiversifikasi rantai pasokan dan konsentrasi pelanggan mereka agar tidak terlalu bergantung pada Tiongkok jika ketegangan menjadi lebih buruk,” lanjutnya.

Tak bisa dipungkiri, China menjadi pasar terbesar Apple dan sudah menyetor hampir seperlima total pendapatannya. Saat berkunjung ke China pekan lalu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan perusahaan-perusahaan AS telah mengeluh kepadanya bahwa China kini “tidak dapat diinvestasikan”.

Hal tersebut merujuk pada banyaknya denda, penggerebekan, dan tindakan lain yang menjadikannya berisiko untuk melakukan bisnis di China.

Pembatasan terbaru yang dilakukan China mencerminkan larangan serupa yang diterapkan di AS terhadap produsen ponsel pintar China, Huawei Technologies, dan platform video pendek TikTok yang dimiliki oleh ByteDance.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya