Mendorong Warga 3T Melek Digital

Ilustrasi literasi digital.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Akses internet menjadi kebutuhan penting yang harus bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sayangnya, masih ada wilayah di Indonesia yang kesulitan menikmati layanan internet, yakni daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), karena tantangan geografis dan infrastruktur yang terbatas.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Percepatan konektivitas di daerah 3T terus dikebut. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII menyebutkan penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19 persen pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa dari total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa.

Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia bersama Kipin Edutech kerja sama untuk meningkatkan literasi serta materi pendidikan digital yang tersedia bagi siswa dan sekolah, khususnya di daerah yang belum terjangkau internet dan infrastruktur (3T).

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Keduanya juga sepakat untuk berkolaborasi dalam program-program untuk meningkatkan literasi digital, meningkatkan akses pendidikan dan menciptakan angkatan kerja Indonesia yang lebih terdidik dan siap menghadapi masa depan.

Hal ini termasuk menciptakan program literasi digital, berbagi penelitian, wawasan dan keahlian di bidang pendidikan, serta menjembatani perusahaan-perusahaan terkait yang tertarik untuk memberikan dampak di bidang pendidikan.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Wakil Ketua Pendidikan dan Kebudayaan Kadin Indonesia Heru Dewanto ingin menekankan pentingnya prinsip gotong-royong yang selaras dengan nilai-nilai nasional Indonesia.

Ia menyadari bahwa bagian penting dari pertumbuhan ekonomi adalah memastikan angkatan kerja yang cerdas secara digital dan siap menghadapi masa depan, yang dimulai dari siswa yang melek digital.

Sebab, infrastruktur digital masih dalam tahap pengembangan di banyak wilayah Indonesia. "Kami mengupayakan berbagai inisiatif dan kemitraan untuk berkontribusi terhadap pendidikan berkualitas dan literasi digital bahkan di daerah-daerah terpencil sekali pun," ungkap Heru, dalam siaran pers, Kamis, 21 September 2023.

Sedangkan, Kipin adalah teknologi pendidikan/edutech yang memungkinkan sekolah manapun beralih ke digital hanya dalam 3 menit, bahkan tanpa internet.

Kipin telah bermitra dengan banyak perusahaan terkemuka, seperti Bumi Resources, Telkom Indonesia, Astra International, dan Barito Pacific.

"Solusi kami sangat memungkinkan ribuan sekolah di daerah pedesaan untuk bertransformasi ke pembelajaran digital berkualitas dengan cara yang terjangkau, bahkan tanpa akses internet," tutur Chief Business Officer Kipin Edutech Steffina Yuli.

Kedua belah pihak juga menyadari pentingnya mempromosikan literasi digital di daerah-daerah terpencil di Indonesia untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan akses terhadap informasi, mendorong kesiapan masa depan, dan mendorong pembangunan sosial-ekonomi.

Sebagai informasi, pada acara ASEAN Youth Agenda Summit 2023, Kipin Edutech menandatangani Letter of Intent for Collaboration (LOI) dengan Kamar Dagang dan Industri/Kadin Indonesia Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya