- AP News
VIVA Tekno – Ilmu dan alat kedokteran kini memang semakin maju. Baru-baru ini, para ahli bedah telah melakukan transplantasi seluruh bola mata yang pertama di dunia, suatu prestasi yang dipuji sebagai sebuah terobosan meskipun pasien belum mendapatkan kembali penglihatannya.
“Dokter tidak pernah menyangka cara ini akan berhasil”, kata pasien Aaron James (46), melansir ABC News, Sabtu, 11 November 2023. Meski operasi telah selesai, namun mata yang baru ditransplantasi tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kesehatan, seperti pembuluh darah yang berfungsi dan retina yang menjanjikan.
Sudah enam bulan sejak operasi 21 jam itu dilakukan. Namun, karena wajah James yang rusak, maka sebelum transplantasi bola mata dilakukan, ia harus menghadapi prosedur transplantasi kulit wajah di New York, namun ahli bedah yang memimpin prosedur tersebut mengatakan James, mungkin masih bisa melihat dengan mata kirinya lagi.
Transplantasi bola mata pertama di dunia
- ABC News
"Saya rasa tidak ada orang yang bisa mengklaim bahwa dia akan melihat dengan sempurna. Namun dengan cara yang sama, mereka juga tidak bisa mengklaim bahwa dia tidak akan bisa melihat lagi," kata Dr Eduardo Rodriguez. “Fakta bahwa kita melakukan transplantasi mata merupakan sebuah langkah maju yang besar, sesuatu yang telah dipikirkan selama berabad-abad, namun belum pernah dilakukan.”
James, seorang veteran militer dari Arkansas, selamat dari kecelakaan listrik tegangan tinggi terkait pekerjaan yang menghancurkan sisi kiri wajah, hidung, mulut, dan mata kirinya pada Juni 2021. Dia mengatakan dia tahu dia mungkin tidak bisa mendapatkan kembali penglihatannya, tapi dia berharap para ahli bedah bisa "mempelajari sesuatu untuk membantu orang berikutnya".
“Mudah-mudahan ini membuka jalan baru,” ujarnya. "Rasanya enak. Masih belum ada gerakan apa-apa. Kelopak mata, belum bisa berkedip. Tapi sekarang sudah ada sensasinya," imbuhnya.
Hingga sebelum transplantasi ini, dokter hanya mampu melakukan transplantasi kornea, lapisan depan mata yang bening.
Awalnya, dokter hanya berencana memasukkan bola mata sebagai bagian dari transplantasi wajah untuk alasan kosmetik, kata Dr Rodriguez. "Jika suatu bentuk pemulihan penglihatan terjadi, itu akan menjadi hal yang luar biasa, tapi tujuannya adalah agar kami melakukan operasi teknis," kata Dr Rodriquez, seraya menambahkan bahwa operasi tersebut bertujuan agar bola mata tetap “ada” di dalam mata.
“Pada titik ini, saya pikir kami cukup senang dengan hasil yang dapat kami capai dengan operasi yang sangat menuntut secara teknis.”
Mata James akan terus dipantau, namun saat ini belum terlihat koneksi bola mata dengan otak melalui saraf optik, ucap dokter.
Untuk mendorong hubungan antara saraf optik donor dan penerima, ahli bedah mengambil sel induk dewasa dan menyuntikkannya ke saraf optik selama transplantasi, dengan harapan dapat menggantikan sel yang rusak.
Transpalansi Bola Mata Pertama di Dunia
- AP News
Transplantasi mata yang layak membuka banyak kemungkinan baru, kata Dr Rodriguez, bahkan jika penglihatan tidak pulih dalam kasus ini. Tim peneliti lain juga tengah mengembangkan cara untuk menghubungkan jaringan saraf di otak ke mata tunanetra melalui penyisipan elektroda, misalnya, untuk memungkinkan penglihatan, katanya.
“Jika kita bisa bekerja sama dengan ilmuwan lain yang sedang mengerjakan metode lain untuk memulihkan penglihatan atau mengembalikan gambar ke korteks visual, saya pikir kita sudah selangkah lebih dekat,” tambahnya.
