Komersialisasi Kredit Karbon untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Komersialisasi kredit karbon.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Tekno – PT Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) menjalin kemitraan strategis dalam proyek komersialisasi kredit karbon.

Daftar Juri SATU Indonesia Awards 2024, Ada Raline Shah

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kerja sama fokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfer dan kredit karbon dari energi listrik terbarukan yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara.

Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta

Proses pembangkitan PLTBg memanfaatkan limbah cair atau palm oil mill effluent (POME) dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III (Persero) yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Kemudian, limbah POME tersebut ditampung di kolam penampung tertutup (covered lagoon) sehingga emisi gas metana yang dihasilkan limbah POME tersebut tidak terlepas ke atmosfer.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Selanjutnya, gas metana ini lalu diproses untuk menghasilkan energi listrik terbarukan dengan kapasitas PLTBg 2,4 megawatt (MW).

Kesepakatan ini juga mencakup kerja sama dalam kajian dan pengembangan inovasi dan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional bisnis kedua BUMN tersebut. Selain itu, implementasi proyek dan potensi lain yang dapat menghasilkan kredit karbon juga menjadi bagian dari kesepakatan ini.

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, mengaku perusahaannya mendapat predikat terbaik di dunia dalam subsektor agrikultur dari hasil penilaian lembaga pemeringkat ESG Sustainalytics dengan nilai ESG sebesar 17.1 (Low Risk).

"Tentunya kami berkomitmen untuk terus menjalankan program dekarbonisasi demi mewujudkan kegiatan ekonomi sirkular dan bisnis perkebunan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga memberi kami peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah sekaligus membuka pintu bagi diversifikasi pendapatan melalui kredit karbon (from waste to cash)," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman, menyampaikan jika keduanya sudah menjalin kerja sama strategis sejak 2018, dengan membangun PLTBg Sei Mangkei yang mulai beroperasi dua tahun kemudian.

"Kami melanjutkan kerja sama strategis ini ke tingkatan lebih tinggi melalui komersialisasi kredit karbon dari PLTBg Sei Mangkei. Ini merupakan bentuk konsistensi kedua belah pihak dalam menunjukkan komitmen transisi energi menuju net zero emission 2060," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya