Ini Ancaman bagi Internet di Masa Depan

Pelatihan militer atasi kecanduan internet
Sumber :
  • Reuters.com
VIVAnews - Perkembangan internet makin dinamis. Dunia makin terkoneksi dan inovasi diharapkan bisa muncul dengan dorongan internet. Namun, di balik perkembangan internet yang kian luas, ada beberapa ancaman yang mengintai internet.

Pew Research Center menyelenggarakan riset bagaimana tantangan internet dalam satu dekade ke depan. 

Studi meminta harapan dan pengakuan dari ribuan ahli mengenai apa yang terjadi di internet. Meski sebagian besar ahli merasa bahagia dengan inovasi yang ada di dunia maya, di sisi lain, para ahli juga mengkhawatirkan adanya pembatasan di internet.

Melansir Tech Times, Jumat 4 Juli 2014, studi yang bertajuk 2014 Future of the Internet menyebutkan beberapa isu yang menjadi sorotan dalam perkembangan internet satu dekade ke depan, yaitu seputar kebebasan internet dan juga pengawasan pemerintah negara di dunia maya itu. 

Pada 2025, dengan prediksi semua orang di dunia menggunakan internet, 1.400 pakar yang diwawancarai menunjukkan sekitar 65 persen meyakini lingkungan internet akan menjadi lebih terbuka, sedangkan sisanya, 35 persen, meyakini sebaliknya. Dunia internet akan terbatas. 

Sensor dan pengawasan

Penyensoran internet oleh pemerintah negara mulai dari negara di Timur dan Barat dikhawatirkan para pakar. Selain pembatasan akses itu, para ahli juga mengkhawatirkan program pengawasan oleh pemerintah atau badan intelijen negara. 

Kondisi itu dimaklumi, menyusul terkuaknya program pengawasan internet oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA), beberapa waktu lalu.

Studi ini juga menunjukkan ancaman lain perkembangan internet. Para ahli mewaspadai peran para penyedia jasa internet (ISP), yang mengendalikan laju dan kecepatan pengiriman internet. 

Lebih dari itu, para ahli memperingatkan para ISP bisa bertindak lebih dengan mengendalikan pesan yang ada di internet. 

Ancaman itu menurut para pakar cukup beralasan. Sebab, konglomerat media telah berkonsolidasi dan fenomena belakangan para ISP justru yang menjadi penyedia konten yang sebenarnya. 

Top Trending : Aksi Turis Bali Ceburkan Motor ke Kolam Renang hingga Marselino Jadi Tumbal
Dengan penguasaan konten, para ISP bisa mengondisikan konten apa yang dikonsumsi orang dengan dasar motif keuntungan dan kompetisi.

16 Klub Ini Pastikan Tiket ke Liga Champions Musim Depan, Siap-siap dengan Format Baru!
Sementara itu, perhatian terakhir para ahli yakni soal meledaknya data dan informasi yang beredar. Dipadu dengan tumbuhnya ponsel pintar dan media sosial makin membuat pengguna makin candu dengan gadget dan perangkat mereka. 

5 Hidangan Sup Terbaik di Dunia, Rawon dan Soto Betawi Peringkat Teratas
Kondisi ini mengkhawatirkan, sebab kasus kecanduan di internet telah membuat anak-anak sekolah lupa dengan kewajiban belajar mereka. Bahkan, orang tua di Tiongkok terpaksa mengirim anak mereka dalam bootcamp
ala militer, untuk menangani problem kecanduan internet dan game online. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya