Logo DW

Perempuan dari Negara Muslim Kencan Lewat Tinder, Siapa Takut?

Tinder.
Tinder.
Sumber :
  • Techcheater

Dia juga menunjukkan standar ganda berkencan, dengan menjelaskan bahwa pria yang sudah menikah di Tinder sering menggunakan pernikahan mereka yang "gagal" sebagai alasan untuk berkencan dengan perempuan lain.

Fariha, seorang blogger berusia 28 tahun, menggunakan Tinder selama satu tahun. "Saya selalu memilih untuk bertemu pria di tempat umum sampai saya merasa aman. Tapi ada satu pria yang terus mengundang saya ke tempatnya. Pria sering beranggapan bahwa perempuan akan melakukan hubungan seksual jika mereka terus meminta," katanya kepada DW.

Tidak ada lagi yang 'mempermalukan dan memberi label'

Pengenalan aplikasi kencan di Pakistan juga menantang tabu yang memicu perdebatan tentang seksualitas perempuan, hubungan seks konsensual dan seks yang aman.

Bagi sebagian orang, meningkatnya popularitas aplikasi kencan mengungkapkan sejauh mana kontrol negara atas tubuh perempuan dan pilihan pribadi individual.

Sekretaris Jenderal Partai Islam Jamaat-e-Islami, Ameer ul Azeem mengatakan kepada DW bahwa "para gadis dan pria muda yang menggunakan aplikasi ini bertemu secara diam-diam karena mereka juga menyadari bahwa hal itu salah."

"Di dunia Barat, sistem hukum yang ketat melindungi perempuan dari pelecehan. Di Pakistan, perempuan tidak dapat dilindungi jika terjadi pelecehan seksual selama dalam pertemuan rahasia seperti itu, karena undang-undang mengenainya tidak ada."