- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Perangkat jam tangan pintar atau smartwatch nampaknya akan menjadi produk paling dicari pada era new normal di masa pandemi COVID-19. Sebab, gaya hidup sehat lebih banyak dilakukan orang saat ini.
"Kami melihat kebutuhan itu ada, khususnya memasuki next normal yang orang semakin conscious dengan aktivitas di rumah. Gaya hidup orang pun makin banyak yang suka olahraga seperti bersepeda dan lari," kata Head of IT and Mobile Marketing Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, Kamis, 10 September 2020.
Namun, ia menjelaskan bukan hanya smartwatch, perangkat lainnya juga akan lebih banyak dicari oleh masyarakat. Denny mencontohkan tablet yang membantu produktivitas di rumah. Menurut Denny, perangkat tersebut akan banyak dibutuhkan juga karena gaya hidup masyarakat yang berubah.
"Kita lihat efeknya perangkat-perangkat tadi, wearable juga. Ini mungkin dipicu lifestyle yang berubah jadi hidup sehat. Bisa ukur heartbeat rate makin relevan," klaim Denny.
Sebagai informasi, sejumlah vendor teknologi memang telah merilis smartwatch. Samsung misalnya, yang merilis Galaxy Watch 3 dengan harga dibanderol mulai dari Rp5 jutaan dengan ukuran 41mm dan 46mm.
Samsung Galaxy Watch 3 juga memiliki lebih dari 120 program olahraga. Selain itu juga ada sejumlah fitur untuk memonitor kadar oksigen, deteksi jatuh dan pengukur detak jantung.
Selain itu Oppo juga baru saja merilis jam pintarnya dengan dua ukuran, yakni 41mm dijual Rp3,5 juta dan ukuran 46mm sebesar Rp4,5 juta. Perangkat ini menggunakan layar Amoled memiliki bentang masing-masing 1,6 inchi dan 1,91 inchi.
Oppo Watch memiliki daya baterai 300mAh untuk 41mm dan 430 mAh untuk 46mm. Perangkat ini juga didukung fast charging daya cepat Watch VOOC Flash Charging.
Adapun Huawei juga merilis Huawei Fit dibanderol Rp1,4 juta. Produk ini memiliki layar Amoled berukuran 1,64 inchi dan rasio screen-to-body 1,4 inchi.
Huawei membenamkan 12 fitness course dan juga menyertakan demonstrasi olahraga menggunakan animasi. Selain itu terdapat fitur seperti analisa pelatihan saat olahraga, positioning, pengukuran denyut jantung, serta pelacakan kualitas tidur.
Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia
Kuota haji Kabupaten Tangerang meningkat 15 persen.
