- GSM Arena
VIVA – Produsen ponsel pintar asal China, Gionee telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena menanam Trojan Horse di lebih dari 20 juta perangkat mereka.
Cara itu membuat mereka bisa mendapatkan uang dari iklan, tanpa persetujuan pengguna dan aktivitas jahat lainnya.
Dilansir dari situs GSM Arena, Selasa, 8 Desember 2020, Shenzhen Zhipu Technology yang merupakan anak perusahaan Gionee, menanamkan malware melalui pembaruan perangkat lunak pada aplikasi Story Lock Screen.
Perangkat pertama yang terinfeksi pada Dark Horse Program terjadi pada Desember 2018. Program tersebut berlanjut hingga Oktober 2019 dan selama itu mereka telah meraup US$4,2 juta atau Rp59 miliar.
Sedangkan jumlah perangkat yang terpengaruh sebanyak 21,75 juta ponsel cerdas. Saat periode itu, mereka hanya mengeluarkan kocek US$1,3 juta atau Rp18 miliar.
Xu Li, Zhu Ying, Jia Zhengqiang dan Pan Qi dinyatakan bersalah karena terlibat mengendalikan perangkat seluler secara ilegal dan dijatuhi hukuman 3-3,5 tahun penjara, bersama dengan denda masing-masing US$30 ribu atau Rp424 juta.
Meskipun mengejutkan, tampaknya kejadian ini sudah menjadi praktik umum yang ada di smartphone murah China. Perusahaan lain juga dinyatakan bersalah atas aktivitas jahat yang sama, dan Tecno adalah salah satunya.