Peran Daerah soal Belanja Online Lewat Smartphone

Aplikasi GrabTaxi
Sumber :
  • Vivanews/Agus
VIVAnews
- Keberadaan
feature
phone
semakin tergerus di pasaran seiring mulai menjamurnya
smartphone
yang mulai terjangkau harganya. Bahkan, para distributor pun satu per satu telah meninggalkan ponsel jenis
feature
phone
tersebut.


Seperti Surya Citra Multimedia (SMC) selaku distributor memandang bahwa ponsel jadul tersebut sudah mulai dilupakan, lantaran harga
smartphone
semakin murah yang hampir sama dengan harga
feature
phone
.


"Selain itu,
market smartphone
ini semakin hari semakin menanjak bukan menurun. Bahkan, dalam sebulan saja ada tiga juta unit yang terjual untuk merek global dan lokal," ungkap Darma Soendaya Lukman, Direktur SCM kepada
VIVAnews
di sela peluncuran tiga
smartphone
Blade series dari ZTE di Jakarta, Rabu 26 November 2014.


Meski pangsa pasar
feature
phone
lambat laun mulai tak dilirik oleh distributor dan para konsumen, Darma meyakini bahwa ponsel jenis itu masih akan menjadi pilihan bagi mereka yang tinggal di daerah.


"Keberadaan
feature
phone
di daerah cukup kuat, karena orang daerah belum paham dengan
smartphone,
lebih suka yang ada
keypad
-nya. Jadi, kalau dibandingkan saat ini tuh
smartphone
40 persen dan 60 persen
feature
phone
," jelas dia.

Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I-2024 Naik 18,07 Persen

Belanja Online
Istana Ungkap Alasan Jokowi Kunker ke NTB di Tengah Aksi Hari Buruh


Hujan Lebat Mengguyur Arab Saudi, Madinah Diterjang Banjir Bandang
Darma juga mengungkapkan, tak hanya feature phone , daerah masih memegang peranan yang kuat terhadap belanja online khusus ponsel pintar. Disampaikannya, belanja secara online masih terkendala pendistribusiannya.

Setidaknya, menurut dia, bahwa sekitar 10 persennya orang-orang memilih belanja secara online, sedangkan untuk sisanya, yakni 90 persen masih dipegang dengan penjualan smartphone
secara tradisional, seperti di toko-toko ritel.


"Kalau di daerah itu cukup sulit dengan distribusi barang, sehingga konsumennya memilih untuk membeli di toko-toko tradisional. Beda kalau di kota-kota besar seperti Jakarta,
modern channel
itu tinggi peminatnya," ungkapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya