Startup Layanan Cetak Online Lokal Bidik Pasar Asia Tenggara

CEO Printerous, Kevin Osmond (kanan).
Sumber :
  • Dok. Printerous

VIVA – Pendiri dan Kepala Eksekutif Printerous, Kevin Osmond, mengaku ingin mengembangkan skala bisnis dan melakukan ekspansi di Asia Tenggara pada tahun ini.

Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid-19

Mengenai pengembangan skala bisnis, ia menyebut akan melalui dua jalur, yakni akuisisi dan retensi pelanggan. Pertimbangan ini berdasarkan adanya potensi bisnis yang menjanjikan di kawasan Asia Tenggara dengan model ekonomi serupa.

Dengan demikian, ia memastikan bahwa startup layanan percetakan online tersebut bisa membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tidak hanya di Indonesia tetapi juga Asia Tenggara, dalam urusan mencetak dengan menghadirkan fitur-fitur yang memudahkan.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

“Saat ini yang menjadi fokus utama kami adalah memberikan kemudahan bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan platform digital,” kata Kevin di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019.

Ia mengaku beberapa keunggulan yang diberikan dengan memanfaatkan platform Printerous adalah adanya template design gratis, penghitungan harga secara real-time, serta berbagai pilihan spesifikasi bahan.

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

Kevin berharap Printerous dapat menghadirkan transparansi dan efisiensi dalam pemesanan kebutuhan mencetak. Sedangkan, solusi e-procurement dihadirkan oleh Printerous dalam fitur Pro Accounts.

Fitur yang muncul sejak 2017 ini memang dikhususkan bagi pelaku usaha menengah dan korporat yang memiliki kebutuhan mencetak rutin. Fitur ini memudahkan untuk pendistribusian barang hasil cetakan ke berbagai daerah dalam skala nasional.

Terkait dengan bisnisnya, Kevin mengklaim jika Printerous mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 300 persen pada 2018. Dengan pencapaian ini, Printerous menargetkan untuk fokus pada pasar business-to-business (B2B) dan ekspansi bisnis ke Asia Tenggara.

"Transaksi memang didominasi oleh segmen B2B yang menyumbang 98 persen dari jumlah transaksi yang terjadi. Produk-produk utama yang kami tawarkan untuk segmen ini adalah packaging, marketing material, dan kebutuhan kantor," ungkap Kevin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya