Cengkam Gojek hingga ke Afrika

CEO Gojek, Nadiem Makarim (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Aroma persaingan platform transportasi daring, Gojek dan Grab, tidak hanya terasa di Asia Tenggara. Kali ini Afrika menjadi pijakan Gojek dalam menancapkan kuku bisnisnya.

Daftar Mobil yang Cocok Buat Taksi Online, Segini Cicilan Per Bulannya

Bersama perusahaan asuransi global asal Jerman, Allianz, Gojek berinvestasi dalam putaran pendanaan seri B untuk layanan transportasi online yang berbasis di Uganda, SafeBoda.

Namun sayang, seperti dikutip dari situs Weetracker, Rabu, 8 Mei 2019, nilai investasinya tidak disebutkan.

Transaksi Grup GoTo Q1-2024 Meningkat, Kerugian Mulai Dipangkas

Investasi ini dilakukan Gojek melalui badan usaha yang mengurus pendanaan ventura, yakni Go-Ventures. Sedangkan, Allianz masuk melalui perusahaan investasi digital mereka, Allianz X.

Adapun Allianz X merupakan salah satu investor Gojek, yang pada 2018, mereka mengumumkan investasinya di pesaing Grab itu sebesar US$35 juta atau Rp493 miliar.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Teknisi Gojek

Gojek.

Direktur Pengembangan Allianz X, Oliver Ullrich, mengatakan investasinya di SafeBoda merupakan wujud komitmen berkelanjutannya untuk pasar yang tengah berkembang.

“Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem layanan ride-hailing di Afrika,” kata dia.

SafeBoda pertama kali meluncur pada Juli 2018 dan yang bermarkas di Kampala, ibu kota Uganda. Penamaan 'Boda' merujuk pada 'Boda Bodas' yang di Afrika Timur berarti taksi motor. SafeBoda tumbuh menjadi moda transportasi utama, tidak hanya di Uganda tetapi juga Kenya.

Mereka menawarkan layanan transportasi mirip Gojek berdasarkan permintaan di kedua negara tersebut. Meski begitu SafeBoda bukanlah pemain tunggal. Mereka harus bersaing dengan layanan transportasi online besar lainnya.

Di Uganda, Safeboda memiliki beberapa pesaing yaitu Uber Kenya, Taxify Boda, Dial Jack (hanya layanan ojek), Little Ride (hanya layanan mobil) dan Mondo Ride (layanan mobil dan ojek). Sedangkan di Kenya, rivalnya antara lain Taxify Boda, Savvy Riders, Juu Boda, dan Uber di Kenya.

Layanan Uber

Aplikasi Uber.

SafeBoda telah menerima investasi berupa obligasi konversi dari Global Innovation Fund yang berkantor pusat di London, Inggris. Jumlah investasi dikabarkan mencapai US$1,1 juta atau Rp15,5 miliar. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai nilai investasi tersebut.

Sebelumnya, Gojek telah berinvestasi di aplikasi transportasi online asal Bangladesh, Pathao, dan diharapkan bisa terlibat di dalam putaran pendanaan seri B yang tengah berlangsung.

Chief Operating Officer Pathao, Pardeep Grewal, mengaku sedang berusaha untuk mengumpulkan dana hingga US$50 juta atau Rp704 miliar untuk menambah lebih banyak layanan di aplikasinya, seperti pembayaran dan bisnis pengiriman makanan.

"Saat ini kami sudah mengumpulkan US$35 juta (Rp493 miliar). Kami sudah ekspansi ke Kathmandu, Nepal," ungkap Grewal, seperti dikutip dari Business Times. Ia juga mengaku sedang bersaing dengan Uber Technologies di negara Asia Selatan, yang memiliki populasi lebih dari 160 juta jiwa. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya