Swiss Siap Bantu Indonesia Wujudkan Industri 4.0

Ilustrasi robot dan manusia di industri.
Sumber :
  • Robotic Industries Association

VIVA – Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Swiss, diharapkan bisa lebih erat lagi usai mayoritas rakyat di negara tersebut mendukung terwujudnya perjanjian perdagangan bebas.

Asosiasi bisnis Kamar Dagang Swiss-Indonesia (SwissCham Indonesia) menyambut baik hasil pengambilan suara yang digelar, yang dipercaya akan meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

“Kami akan terus berupaya memperkuat relasi tersebut, dan mencari peluang kolaborasi baru antara pebisnis Indonesia dan Swiss setelah perkembangan yang luar biasa ini,” ujar Chairman SwissCham Indonesia, Chris Bendl melalui keterangan resmi, Senin 8 Maret 2021.

Kerja sama ini merupakan bagian dari IE-CEPA atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa.

Salah satu keuntungan yang bisa didapat Indonesia dari perjanjian tersebut, yaitu sokongan teknologi maju dari negara yang terkenal dengan jam tangan serta pisau multiguna tersebut, yang bisa dipakai untuk mewujudkan industri 4.0.

Seperti yang dikatakan oleh residen Direktur Endress+Hauser Indonesia, Henry Chia. Perusahaan penyedia teknologi otomasi itu menyatakan, pelaksanaan IE-CEPA akan membantu Indonesia mewujudkan target menjadi salah satu pemimpin di sektor ekonomi digital.

“Selain itu, perjanjian IE-CEPA dapat memberi dorongan signifikan untuk mempercepat pemulihan ekonomi paska pandemi di Indonesia, Swiss dan anggota EFTA lainnya,” tuturnya.

Perusahaan asal Swiss lain yang bergerak dalam bidang teknologi dan sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, yakni Logitech.

Setelah Apple, Menkominfo Janji Boyong Bos Microsoft dan Nvidia ke Indonesia

Tak hanya soal teknologi, kesepakatan ini memiliki ruang lingkup yang luas, sehingga akan membuka kesempatan kerja sama antara pebisnis di sektor pariwisata, UMKM, kakao dan minyak sawit, pendidikan vokasi, industri maritim, dan perikanan. Perjanjian ini juga akan memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual.

Sementara itu, CEO produsen minyak atsiri PT Indesso Primatama, Robby Gunawan menjelaskan bahwa
keuntungan lain yang didapatkan Indonesia adalah ekspor ekstrak alami dan bahan kimia aromatik.

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

“Perjanjian perdagangan bebas ini memberi batu loncatan bagi kedua pihak, untuk meraih keuntungan dan memperkuat perekonomian mereka,” ungkapnya.

Ilustrasi kiamat.

Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya

ara ahli di seluruh dunia sering kali membuat prediksi tentang akhir dunia atau kiamat berdasarkan pengetahuan mereka dalam bidang masing-masing, termasuk Thomas Malthus

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024