Tuku Berharap Bisa 100 Persen Gunakan Plastik Daur Ulang

Tuku.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Tuku mengaku ikut bertanggung jawab atas banyaknya sampah plastik. Mereka pun memiliki harapan agar 100 persen bisa menggunakan plastik daur ulang demi melestarikan lingkungan.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan

"Bukan hanya dari badan gelasnya, tapi juga sedotannya. Meski ada perdebatan di interal mengenai ini, tapi kita tetap fokus dengan tujuan kita," kata Chief of Experience Officer Tuku Astrella Siahaya di Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.

Astrella juga mengaku telah menerima kritik terkait desain dari tutup gelas yang mudah terbuka. Tapi dia menjelaskan tim sudah memikirkan terkait desain dan pasti ada hal-hal yang dikorbankan.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

"Udah dipikirin sebenarnya, pasti ada yang dikorbanin. Aku juga sedih, tapi kita fokus tujuan besarnya adalah kita ikut bertanggung jawab apa yang kita lakukan karena terlalu banyak sampah plastik dari grab n go-nya Tuku. Jadi kita fokus ke ramah lingkungan," jelasnya.

Perusahaan saat ini tengah memikirkan sisi mana yang akan diperbaiki, seperti bagaimana membuat sedotan jadi lebih tajam. Hal ini perlu diperhatikan mengingat ilustrasinya yang sudah hilang, sehingga kualitasnya perlu ditingkatkan.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Chief of Experience Officer Tuku, Astrella Siahaya.

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

Bicara soal penjualan, Tuku mengaku masih dominan di ranah offline karena format mereka yang merupakan coffee shop. Meski begitu mereka mencoba untuk menstandarkan experience menjadi online maupun offline agar seamless.

"Awalnya Tuku hanya fokus berjualan di toko. Kami dulu belum memanfaatkan platform digital karena budaya ngopi saat itu (sebelum pandemi Covid-19) adalah datang ke warung atau kafe kopi untuk menikmati langsung di tempat atau takeaway," imbuhnya.

Kemudian, saat pandemi Covid-19, aktivitas ngopi langsung di toko menjadi dilarang dan sangat berdampak pada bisnis mereka.

Tuku lalu berinovasi dengan merilis produk kopi dengan volume satu liter. Tuku bercita-cita menjadi lokomotif industri kopi Indonesia agar bisa makin maju dan berkembang dari hilir sampai hulu.

Untuk mewujudkannya, mereka melahirkan anak usaha 'Beragam' yang khusus menangani pengolahan biji kopi mentah langsung dari petani atau roastery.

"Lewat Beragam, Tuku mengeksplorasi kopi lokal dan memberdayakan sekaligus mendorong regenerasi petani kopi di Indonesia,” tambah Astrella.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya