Menumbuhkan Ekosistem Digital Lewat Teknologi Blockchain

Ilustrasi teknologi blockchain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih cukup rendah.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Dipaparkan juga literasi keuangan masyarakat Indonesia belum mencapai tahap maksimal, terlebih pada sektor jasa keuangan fintech.

Demi mendukung peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia, dibutuhkan komitmen dari para pelaku usaha di bidang ini untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai investasi, aset kripto, dan teknologi blockchain kepada masyarakat.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Dalam hal ini, pemerintah memiliki peran dalam menumbuhkan ekosistem digital di Indonesia.

Vice President of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi menuturkan beberapa langkah strategis yang telah ditempuh di antaranya dengan melakukan pengendalian aset digital yang dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan (Bappebti Kemendag).

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Selain itu juga pembentukan bursa berjangka komoditi kripto, bursa kliring, dan depository oleh pemerintah yang diharapkan dapat memberi perlindungan terhadap masyarakat.

Ia mencontohkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang memfasilitasi berbagai kemudahan bagi para pembuat konten (content creator) mendapatkan nilai lebih untuk produknya.

Kemudian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membangun pemerataan infrastruktur digital di seluruh Indonesia dengan uji coba 5G dan optimasi 4G serta satelit di daerah tertinggal guna memastikan pemahaman literasi digital masyarakat merata.

"Kami juga akan terus meningkatkan kinerja platform dan juga sistem sehingga dapat mengimbangi permintaan pasar yang saat ini terus bertumbuh," kata Resna, dalam keterangan resminya, Jumat, 1 September 2023.

Sebagai informasi, Coinfest Asia 2023 yang diadakan pada 24-25 Agustus 2023 di Ungasan, Bali berlangsung sukses. Festival tahunan terbesar di Asia itu membahas tentang kripto, web3, dan blockchain.

"Kami berharap Coinfest dapat menjadi wadah bagi para pelaku industri blockchain, web3, dan kripto untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Baik dari sisi bisnis, investasi, adaptasi, hingga regulasi," ungkap Resna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya