6 Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen Beserta Pengertian hingga Cirinya

Kaidah kebahasaan teks cerpen
Sumber :
  • pixabay/Ramdlon

VIVA – Kaidah kebahasaan teks cerpen mungkin perlu diketahui bagi kamu yang ingin membuat sebuah cerpen baik itu untuk tugas maupun sebagai hobi. Biasanya kaidah kebahasaan teks cerpen dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di jenjang Sekolah Menengah pertama (SMP). 

10 Bahasa Paling Banyak Digunakan di Asia, Nomor Berapa Bahasa Indonesia?

Namun selain membahas mengenai kaidah kebahasaan teks cerpen, pada kali ini akan dibahas pula mengenai pengertian cerpen, struktur teks cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik teks cerpen, jenis-jenis teks cerpen dan ciri-ciri teks cerpen. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini yang telah dikutip oleh VIVA dari laman kemdikbud dalam Ayo Guru Berbagi dan sumber lainnya. 

Pengertian Cerpen

Indosat Usung Garuda untuk Melestarikan Bahasa Indonesia

Unsur intrinsik cerpen

Photo :
  • Pixabay

Cerita pendek atau disingkat cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra fiksi tertulis yang berupa prosa dengan menggambarkan suatu tokoh dan lingkungannya yang disertai juga dengan berbagai permasalahan atau konflik serta solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Momen Kocak Penggemar Gregetan Sama Park Hyung Sik Saat Main Games Tebak Bahasa Indonesia

Struktur Teks Cerpen

Ilustrasi buku agenda

Photo :
  • Pixabay/Pexels

1. Abstrak

Dalam menulis cerpen, diawali dengan abstrak yang merupakan ringkasan atau inti dari cerpen yang nantinya akan dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Abstrak bisa juga disebut sebagai gambaran awal dalam cerita. Sifat dari abstrak ini adalah opsional, tidak semua cerpen harus ada struktur abstraknya. 

2. Orientasi

Struktur orientasi dalam cerpen ini berkaitan dengan waktu, suasana  dan tempat yang tentu berkaitan dengan jalan cerita yang dibuat.

3. Komplikasi

Komplikasi pada cerpen berisikan urutan hubungan sebab dan akibat dari kejadian-kejadian yang ada dalam cerita. Biasanya pada komplikasi ini akan didapatkan karakter atau watak dari berbagai tokoh yang ada di dalam cerpen karena konflik mulai muncul. 

4. Evaluasi

Evaluasi dalam hal ini merupakan konflik yang terjadi dan klimaks yang menjadi arahnya serta penyelesaiannya dari konflik yang terjadi sudah mulai didapatkan. 

5. Resolusi

Pada struktur resolus ini, solusi yang dialami oleh toko sudah mulai diungkapkan oleh pengarang atau penulis.

6. Koda

Koda ini berisi nilai atau pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca dari cerita pendek yang telah dibuat. 

Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen

Ilustrasi buku telepon Yellow Pages

Photo :
  • http://www.anneahira.com

Kaidah kebahasaan teks cerpen menjadi karakteristik dari karya sastra ini. Karena biasanya dilihat dari bahasa yang digunakan. Berikut ini kaidah kebahasaan teks cerpen yang perlu dipahami, antara lain sebagai berikut:

  • Berisi kata sifat yang mendeskripsikan tokoh seperti penampilan fisik dan kepribadian  yang diceritakan dalam cerpen
  • Berisi kata pendeskripsian latar waktu, tempat dan suasana
  • Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung untuk menulis percakapan yang di dalam cerpen
  • Bisa menggunakan gaya bahasa konotasi
  • Menggunakan bahasa yang tidak baku dan tidak formal
  • Bisa menggunakan gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan dan juga perulangan

Unsur-unsur Teks Cerpen

Ilustrasi membaca buku.

Photo :
  • U-Report

Unsur-unsur cerpen terdiri dari dua bagian yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang akan dijelaskan sebagai berikut di bawah ini:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik dalam cerpen merupakan unsur yang ada di dalam untuk membangun cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik cerpen antara lain seperti berikut: 

1. Tokoh dan karakter tokoh

Tokoh dalam cerpen merujuk pada pelaku cerita, sedangkan karakter tokoh atau watak (perwatakan) merujuk pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan pribadi tokoh tersebut. Tokoh sebagai pembawa pesan, penyampai pesan dan amanat kepada pembaca.

2. Latar

Latar dalam cerpen merujuk pada tempat, waktu dan lingkungan sosial dari tempat peristiwa-peristiwa di dalam cerita terjadi. Latar memberikan kerealistisan kepada pembaca dengan menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh terjadi..

3. Alur

Alur merupakan urutan peristiwa yang berdasar pada hukum sebab akibat. Alur mengemukakan yang terjadi dan mengapa suatu hal bisa terjadi. Fungsi alur adalah untuk membuat cerita berkesinambungan. Biasanya alur disebut juga sebagai susunan cerita atau jalan cerita.

4. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan pandangan pengarang atau penulis dalam peristiwa yang ada di dalam cerita. Sudut pandang terdiri dari sudut pandang orang pertama, sudut pandang peninjau (orang ketiga) dan sudut pandang campuran.

5. Gaya bahasa

Gaya bahasa dalam cerpen merupakan cara penyampaian tulisan dan lisan seperti penggunaan kalimat, pemilihan diksi (pilihan kata), penggunaan majas dan penghematan kata. 

6. Tema

Tema merupakan pokok yang ada di dalam cerita atau disebut juga sebagai ide cerita. Tema sendiri dapat berupa pengamatan pengarang terhadap berbagai peristiwa. 

7. Amanat

Amanat biasanya merupakan sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penulis, baik itu yang bersifat positif maupun negatif. Amanat berupa pemecahan masalah atau solusi  terhadap masalah yang ada dalam cerita.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang terdapat di luar karya sastra yang secara tidak langsung memengaruhi jalannya cerita. Unsur ekstrinsik antara lain sebagai berikut: 

  • Subjektivitas pengarang seperti sikap, keyakinan dan pandangan hidup.
  • Psikologis pengarang seperti psikologi pembaca dan panorama prinsip-prinsip psikologi.
  • Keadaan lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik dan sastra sosial.
  • Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni lainnya.

Jenis-Jenis Cerpen

1. Berdasarkan Jumlah Kata

  • Cerpen mini, jumlah antara 750-1.000 kata
  • Cerpen ideal, jumlah antara 3.000-4000 kata
  • Cerpen panjang, jumlah mencapai 10.000 kata

2. Berdasarkan Teknik Mengarangnya

  • Cerpen sempurna, memfokuskan satu tema dengan plot yang sangat jelas dan ending yang mudah dipahami. 
  • Cerpen tak utuh, tidak memfokuskan pada satu tema (temanya terpencar-pencar), alurnya tidak terstruktur dan terkadang dibuat menggantung oleh pengarang atau penulisnya. 

Ciri-ciri Cerita Pendek

Ciri-ciri cerpen menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36):

  • bersifat rekaan (fiksi) 
  • bersifat naratif
  • memiliki kesan tunggal

Ciri-ciri cerpen menurut pendapat Lubis dalam Tarigan (1985 : 177):

  • Harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan (secara langsung dan tidak langsung)
  • Harus berisi sebuah insiden yang menguasai jalan cerita.
  • Harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
  • Harus memiliki kesan yang menarik
Ilustrasi bahasa Indonesia.

Galaxy AI Hadir dalam Bahasa Indonesia, Cukup 3 Langkah

Dengan melakukan tiga langkah saja di Samsung Galaxy S24 series, kamu sekarang bisa berkomunikasi dalam 16 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024