Asal Muasal Gaya Hidup Slow Living yang Sedang Tren di Saat Ini

Ilustrasi menikmati hidup.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Edukasi – Baru-baru ini netizen Indonesia dihebohkan dengan diskusi mengenai Gaya Hidup Slow Living. Gaya Hidup ini sebenarnya sudah lama dibicarakan, namun kini kembali banyak dibicarakan lagi, setelah artis Lulu Tobing mengungkapkan gaya hidup Slow Living yang selama ini ia terapkan dalam hidupnya.

5 Makanan Berserat Tinggi untuk Turunkan Berat Badan, Selain Sehat Bisa Langsing Alami

"Gue benar-benar hidup gue slow banget ya. Gue nggak kompetitif orangnya, gue tidak mengalami kesulitan, gue slow banget. Seumur-umur nggak punya ambisi jadi gue cuman ikut flow," ucap Lulu Tobing dalam sebuah video di Youtube Melanie Ricardo.

Ilustrasi pelari

Photo :
  • Instagram Hoka Indonesia
5 Makanan Tertua di Dunia Usianya Ribuan Tahun, Berani Coba?

Asal Muasal Gaya Hidup Slow Living

Dikutip melalui laman slow living ldn, Selasa, 25 Juli 2023,  Slow Living mulai diperkenalkan pada tahun pada 1980-an di Italia. Kala itu, McDonald’s sedang pembukaan pertama di jantung kota Roma, Carlo Petrini dan sekelompok aktivis membentuk gerakan Slow Food, sebuah gerakan yang membela tradisi makanan daerah.

5 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Maag

Tradisi tersebut mengembalikan tradisi Mediterania dan makan sehat tradisional dalam menghadapi munculnya makanan tidak sehat di seluruh dunia.

Gerakan tersebut sukses dikenal dan kini memiliki pendukung di lebih dari 150 negara dan terus melindungi tradisi gastronomi, mempromosikan pembayaran yang adil bagi produsen, mendorong kenikmatan makanan berkualitas baik dan terlibat dalam kegiatan seputar keberlanjutan.

Carl Honore, salah satu penulis dan pembicara paling terkenal tentang gerakan lambat, membantu membawa konsep kehidupan lambat ke arus utama pada tahun 2004 dengan menerbitkan bukunya yang berjudul ‘In Praise of Slowness’.

Honore mengeksplorasi bagaimana Slow Food memicu gerakan hidup lambat yang lebih luas dengan sehingga kini diterapkan ke bidang kehidupan lain yang telah mengalami percepatan besar, termasuk pekerjaan, pengasuhan anak, dan waktu luang.

Sejak buku itu diterbitkan, masyarakat kembali menyadari bahwa kecepatan hidup kita hanya terus meningkat, begitu pula kesadaran akan gerakan hidup lambat.

ilustrasi olahraga lari.

Photo :
  • Pixabay

Hari ini perjalanan lambat, mode lambat, kebugaran lambat, berkebun lambat, interior lambat, desain lambat, pemikiran lambat, berita lambat, dan kerja lambat adalah contoh lebih lanjut dari gerakan hidup lambat. Semakin banyak orang yang mengakui bahwa lebih cepat tidak selalu lebih baik.

Mengejar gaya hidup yang lebih lambat membuat kita lebih santai dan memahami ritme alami manusia, berbeda jauh dari ritme cepat yang tanpa kita tidak sadari sehubungan dengan perkembangan yang terjadi selama ini.

Gaya hidup slow living pada dasarnya adalah gerakan seruan sebuah keputusasaan untuk pemulihan kehidupan yang lebih sesuai dengan sifat alamiah manusia itu sendiri, seperti yang telah ada pada kisah masa lalu dari setiap bangsa dan peradaban yang berbeda.

Manusia bersama dengan alam dan hewan, dengan memakan makanan sehat yang berasal dari bumi untuk kita, dengan melakukan pekerjaan dan pelayanan yang memungkinkan kita memberikan yang terbaik dari diri kita kepada sesama tanpa kehilangan nyawa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya