Momen Haru, Anak-Anak Disabilitas Kunjungi Anak Yatim Duafa

Momen Haru, Anak-Anak Disabilitas Kunjungi Anak Yatim Duafa
Sumber :
  • VIVA |Muhammad AR (Bogor)

Bogor – Perkumpulan atau pun komunitas disabilitas umumnya sering menjadi tujuan kunjungan dan penerima bantuan. Namun kali ini, para anak disabilitas penyandang tuna rungu, down syndrome, autis, cerebral palsy, dan grahita yang tergabung dalam perkumpulan disabilitas melakukan hal sebaliknya yakni berkunjung sekaligus berbagi keceriaan dengan anak-anak yatim piatu dan dhuafa di Yayasan Yatim Piatu dan Duafa Ar-Rahmah Ciomas Jl. Cikerti, Padasuka, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede

Terjadi momen haru tatkala para orang tua disabilitas mengantarkan anaknya bersyukur bertemu dengan anak-anak yang tidak memiliki orang tua. Dan rasa syukur sebaliknya dirasakan anak yatim piatu saat bertemu anak-anak dari komunitas disabilitas.

Tak hanya bersilaturahmi, puluhan anak-anak disabilitas yang datang bersama pengurus Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Bogor, dan panitia Festival Merah Putih (FMP) juga menyuguhkan hiburan kepada anak-anak panti dengan pertunjukan tari dan permainan alat musik angklung yang semua dilakukan oleh anak-anak disabilitas.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Bogor, Hasan Basri menyampaikan, bahwa kunjungan ini, sebagai bentuk dukungan serta memberikan motivasi kepada anak-anak yatim piatu agar mereka jangan merasa sendiri. Anak-anak disabilitas dengan kekurangannya saja bisa memberikan sumbangsih kepada orang lain, bisa memiliki potensi dan keahlian seperti orang lain. Contohnya tadi yang ditunjukkan. Mereka bisa menari, bermain alat musik angklung.

"Jadi, kita bangun kepercayaan diri dulu yang utama itu. Setelah terbangun kepercayaan, dirinya bisa mengikuti keinginan-keinginannya. Seperti berlatih tari yang dalam seminggu langsung bisa, yang penting percaya diri. Intinya disabilitas pun dengan keterbatasannya mampu memberikan sumbangsih untuk anak-anak di panti ini," kata Hasan.

Sambut Hari KI Sedunia, RuKI Bergerak Berikan Edukasi ke Seluruh Indonesia

Sementara, pengurus Yayasan Yatim Piatu dan Duafa Ar-Rahmah, Arif menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan. Ini adalah kali pertama kunjungan dari perkumpulan disabilitas. "Hikmah yang bisa kita ambil dari kegiatan ini, mengajarkan kita untuk bersyukur. Anak-anak yang tidak memiliki orang tua atau keluarga, mereka bisa melihat bahwa mereka tidak sendiri. Bukan hanya mereka yang memiliki kekurangan di hidup ini. Di luar sana ada orang lain yang lebih di bawah kita. Mereka bisa tahu bahwa yang berjuang itu bukan cuma kita saja," ucapnya.

Momen Haru, Anak-Anak Disabilitas Kunjungi Anak Yatim Duafa

Photo :
  • VIVA | Muhammad AR (Bogor)

Di lokasi yang sama, Ketua Umum FMP 2023, Benyamin Mbo’oh menambahkan, kegiatan komunitas difabel berkarya ini bagian dari rangkaian Festival Merah Putih. Kunjungan komunitas difabel ke panti asuhan Ar-Rahmah untuk memberikan dukungan kepada anak-anak di panti asuhan dengan pertunjukan seperti tadi ada angklung, tarian, senam bersama dan pemberian santunan dalam bentuk beasiswa sekolah dari komunitas difabel kepada anak-anak yatim di panti asuhan ini.

"Di kegiatan ini, kita ingin memberikan sebuah motivasi kepada adik-adik di panti asuhan, khususnya di komunitas difabel bahwa mereka punya potensi untuk bermanfaat bagi sekitar. Jadi, kalau selama ini kan teman-teman komunitas difabel yang dikunjungi tapi hari ini justru merekalah yang datang untuk memberi sesuatu buat adik-adik di panti asuhan. Kita memberi motivasi buat adik-adik disini bahwa kita semua punya potensi untuk  melakukan yang terbaik," ujarnya.

"Kita mungkin punya keterbatasan tapi kita bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita yang diberikan Yang Maha Kuasa. Ini pertama kali komunitas difabel melakukan aksi sosial. Nah, kali ini kita ubah mainset bahwa mereka bisa melakukan sesuatu dengan potensi yang mereka punya dan itu memberikan mereka rasa percaya diri bahwa mereka bisa bermanfaat buat orang lain," pungkasnya.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya