Hibah Lahan Dicabut Diduga Karena Kalah Pilkades, 128 Siswa SDN Bangkalan Belajar di Halaman

Lahan Hibah Dicabut, Ratusan Siswa SDN Belajar di Halaman Musholla
Sumber :
  • VIVA | Farik Dimas (tvOne)

Bangkalan – Sebanyak 128 siswa Sekolah Dasar (SDN) Lerpak satu Desa Lerpak Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, Madura, melaksanakan aktivitas belajar mengajar di sebuah langgar (musholla) warga dengan kondisi yang tak layak dipakai.

Wow, Siswa SMP Negeri 255 Jakarta Masuk Nominasi Terbaik Kompetisi Menulis Surat untuk Presiden

Selain itu sejumlah siswa juga melangsungkan kegiatan belajar mengajar di halaman terbuka, tepatnya di depan halaman balai desa Lerpak kecamatan Gege Bangkalan, dengan memakai penutup tenda atau terop dan beralas karpet.

Proses belajar di arena balai Desa maupun di langgar warga sekitar, dilakukan lantaran pemilik lahan gedung SDN tersebut menutupnya. Hal ini membuat siswa terpaksa beraktivitas di alam terbuka.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

"Kami prihatin kepada siswa karena lahan tersebut ditutup oleh pemilik lahan mengakibatkan proses belajar mengajar siswa terganggu," kata Agus Sugianto Zein, kepala dinas pendidikan Bangkalan, Kamis 21 September 2023.

Lanjutnya, Agus Sugianto Zein, mengungkapkan, setelah adanya penutupan lahan, ia melakukan koordinasi melalui musyarawah dengan pihak Forum Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) guna mencarikan solusi atas masalah tersebut.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

"Kami telah melakukan Musyawarah dengan Forkopimcam di kantor. Kami menangkap apa yang dimaksud pemilik lahan menutup sekolah itu," tuturnya.

Lahan Hibah Dicabut, Ratusan Siswa SDN Belajar di Halaman Musholla

Photo :
  • VIVA | Farik Dimas (tvOne)

Menurut Agus Sugianto Zein, berdasarkan dokumen yang dimiliki, bahwa lahan tersebut dihibahkan ke SDN Lerpak satu Kecamatan Geger Bangkalan.

"Di dokumen kami bahwa lahan tersebut telah dihibahkan, tetapi oleh pemilik lahan kemudian digugurkan atau dicabut," ujarnya.

Pembatalan tanah yang disepakati sekitar tahun 2000 lalu, dan digugurkan oleh pihak pemilik lahan. Kejadian ini diduga pemilih lahan emosi lantaran kalah dalam pemilihan kepala Desa tahun 2023.

Pihak pemerintah maupun dinas pendidikan masih berupaya mencarikan solusi guna para siswa kembali belajar mengajar dengan normal.

Laporan: Farik Dimas (tvOne)

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya