Viral Paus Pembunuh Berusia Muda Mati di Taman Hiburan

Lolita si Paus Orca
Sumber :
  • USA Today

VIVA Edukasi – Pegiat hak asasi hewan menyerukan protes setelah seekor paus orca (paus pembunuh) mati di usia remaja. Masalahnya paus itu ada di salah satu tempat hiburan.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Moana si paus orca mati pada Jumat, 17 Oktober 2023, pada usia 12 tahun. Hewan laut itu disebut hidup jauh lebih pendek dibanding kawanannya di alam liar yang bisa mencapai umur 50 tahun.

Lolita si Paus Orca

Photo :
  • USA Today
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Melansir Daily Star, Kamis, 26 Oktober 2023, hewan itu mati di Marineland, Antibes, Prancis, taman hiburan yang dipromosikan di situs web Jet2holidays.

People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) bekerja sama dengan lebih dari setengah lusin ilmuwan, ahli konservasi, dan organisasi spesialis untuk menulis surat desakan kepada CEO perusahaan tersebut, Steve Heapy.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Mereka menginginkan perusahaan Jet2holidays mengambil sikap terhadap penderitaan hewan dan berhenti menjual tiket ke tempat wisata seperti Marineland.

"Tidak mungkin sebuah taman hiburan memberikan kehidupan yang sebanding dengan kehidupan mamalia laut yang hidup di alam," tulis surat tersebut.

"Paus dan lumba-lumba yang dikurung dalam tangki beton sempit untuk hiburan turis menderita setiap hari dan tidak diberi kesempatan untuk melakukan perilaku alami seperti menyelam dalam-dalam, berenang jauh, atau memilih pasangan," tambahnya.

Surat tersebut juga menjelaskan bahwa perusahaan perjalanan lain seperti Expedia dan British Airways Holidays telah memutuskan hubungan dengan taman bermain laut. Surat tersebut kemudian mendesak perusahaan untuk membatalkan semua promosi taman laut dan segera mengakhiri penjualan tiket.

Organisasi lain yang ikut menandatangani surat tersebut antara lain World Animal Protection, Born Free Foundation, World Cetacean Alliance, Humane Society International/UK, Whale and Dolphin Conservation, dan Marine Connection.

Berita ini mencuat setelah seorang mantan pelatih SeaWorld bekerja sama dengan organisasi tersebut untuk berbagi pengalamannya dan mendesak Heapy mempertimbangkan penghapusan taman-taman tersebut dari pembukuan perusahaannya.

Lolita, seekor paus orca yang menjadi daya tarik utama di Miami Seaquarium, AS,

Photo :
  • Twitter

John Hargrove, yang bekerja dengan 20 paus orca selama satu dekade dalam karirnya, mengatakan bahwa ia menyadari bahwa pertunjukan itu kejam. Pertunjukan itu juga dapat menyebabkan beberapa dampak yang sangat buruk bagi manusia dan hewan.

Ia mengatakan kepada Heapy bahwa pertunjukan tersebut mengubah makhluk hidup menjadi 'badut sirkus yang tidak diinginkan' dan seharusnya tidak didukung.

"Saya ingin berbagi pengalaman langsung saya sebagai mantan pelatih orca senior di taman laut dengan harapan Anda akan menyimpulkan, seperti yang saya lakukan, bahwa fasilitas-fasilitas ini menyebabkan orca mengalami penderitaan dan tidak layak untuk Anda dukung," tulis Hargrove.

Pakar hewan yang menjadi penulis ini menjelaskan bahwa kondisi sempit yang dialami paus orca dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, mulai dari bisul dan infeksi hingga kecenderungan agresif. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya