Indonesia Vs Thailand: Cari Aman di Leg 1 Final AFF 2016

Indonesia Menang 2-1 atas Vietnam di Stadion Pakansari
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id -  Indonesia akan menjamu Thailand pada leg 1 final Piala AFF di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor pada Rabu 14 Desember 2016. Skuat Garuda yang diharapkan bisa mencuri kemenangan di laga ini, demi bisa mengamankan diri di kandang Thailand.

Ranking FIFA April 2024, Timnas Indonesia Paling Meroket

Lolosnya Andik Vermansyah dan kawan-kawan ke partai final, memang cukup mengejutkan. Mengingat persiapan Indonesia yang terbilang mepet di bawah asuhan Alfred Riedl, dan adanya kuota 2 pemain saja dari tim-tim di Indonesia.

Maka itu, kemenangan Indonesia di final Piala AFF 2016 akan membantah anggapan karena sebuah keburuntungan saja. Di final leg 1 nanti, Indonesia diharapkan bisa mengemas kemenangan.

Tragis, Nasib Thailand sama dengan Vietnam yang Dibantai Timnas Indonesia

Ini agar menghasilkan skenario seperti di babak semifinal, di mana Indonesia menang 2-1 di Stadion Pakansari.  Hasil itu membuat Indonesia sedikit aman kala melakoni leg 2 di My Dihn National Stadium, Hanoi.

Mereka menahan imbang Vietnam 2-2, dan memastikan Indonesia ke final dengan keunggulan agregat 4-3.  Striker legendaris Timnas yang kini jadi Pelatih Sriwijaya FC, Widodo C Putro, mengatakan Indonesia butuh kerja sama tim di antar lini di final nanti.

Piala AFF Ganti Nama, Catat Tanggalnya! Timnas Indonesia Pecah Telur Tahun Ini?

"Saat leg 2 melawan Vietnam, ada satu peluang yang seharusnya gol tapi tidak bisa gol. Jadi kerja sama tim harus lebih bagus. Masa persiapan perlu ditingkatkan untuk memperbaiki segala kekurangan," kata Widodo.

Beruntung, Indonesia sendiri dalam catatan cukup baik jelang final kontra Thailand tersebut. Indonesia menjadi satu-satunya tim yang bisa menjebol gawang tim berjuluk Gajah Perang tersebut sejauh ini di Piala AFF 2016.

Sejak penyisihan grup, Thailand tak pernah sekali pun meraih hasil imbang. Tercatat, Thailand baru kemasukan dua gol, yang mana dua gol tersebut dicetak oleh Boaz Solossa dan Lerby Eliandry.

Sementara itu, Alfred Riedl sendiri berharap bisa mengakhiri tren negatif Indonesia di gelaran Piala AFF.  Indonesia selalu gagal menyabet gelar juara, meski sudah tampil empat kali di partai puncak.

Final Piala AFF 2016 yang digelar besok, merupakan penampilan kelima Indonesia dan diharapkan bisa meraih gelar juara.  Riedl pun berjanji akan menghentikan rekor buruk Indonesia di final kali ini.

Riedl juga sangat bernafsu memenangkan dua laga kontra Thailand nanti, sebab dia juga belum pernah menyabet gelar juara Piala AFF. Sejauh ini, Riedl sudah tiga kali mengantarkan tim asuhannya ke final.

Pada 1998 silam, pria asal Austria tersebut mengantarkan Vietnam ke final. Lalu, di 2010 dan 2016, Riedl membawa Indonesia tampil di partai puncak. Sayangnya, Riedl tak kunjung membawa Vietnam dan Indonesia menjadi juara.

"Kami menghadapi tim favorit juara dan terkuat di Asia Tenggara. Kami akan menjalani dua laga final. Saya ingin menang kali ini," kata Riedl, Selasa 13 Desember 2016.

"Kami punya sedikit masalah, seperti dua pemain dari setiap klub. Namun, kali ini kami punya kesempatan juara dan mengukir sejarah. Tim kami cukup kuat untuk mengalahkan Thailand," terang Riedl.

Ini menjadi pertemuan kedua Indonesia dan Thailand di Piala AFF 2016. Sebelumnya, kedua tim sudah berduel pada babak penyisihan. Ketika itu, Indonesia kalah dengan skor 2-4.

Adu Kekuatan Kedua Tim

Thailand di bawah asuhan Kiatisuk Senamuang memang cukup mengesankan sejauh ini di Piala AFF.  Bahkan, Alfred Riedl  tak segan memberikan pujian kepada mantan pemain timnas Thailand tersebut.

Walau begitu, Riedl mengaku sudah mengantongi kelemahan dari pasukan Gajah Putih tersebut.  Dia telah melihat rekaman pertandingan antara Myanmar vs Thailand di semifinal Piala AFF, dan  para pemainnya sudah berlatih taktik yang ia berikan untuk melawan Thailand.

"Thailand juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah di lini belakang. Saya sudah melihat Thailand vs Myanmar, dimana Myanmar bisa melakukan tendangan ke arah gawang, setidaknya ada 12 kali," kata Riedl, Senin 12 Desember 2016.

"Jika melihat pertandingan Thailand vs Myanmar, saya percaya Indonesia bisa bermain secara terbuka. Saya tidak ingin membocorkan strategi kepada media, saya akan berbicara kepada pemain pada sebelum pertandingan, untuk finalisasi taktik," lanjut pria berusia 67 tahun ini.

Sementara itu, Kiatisuk juga sudah membaca kekuatan dari pasukan Indonesia jelang final leg pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu 14 Desember 2016.  Dia menilai, Skuat Garuda punya kelebihan di lini penyerangan.

Dua pemain sayap, Andik Vermansyah dan Rizki Rizaldi Pora memiliki kecepatan di atas rata-rata. Ditambah dengan ujung tombak berpengalaman, yakni Boaz Solossa. Kapten timnas Indonesia itu bahkan sudah mencetak tiga gol dari lima pertandingan yang telah dilakoni di Piala AFF 2016 ini.

"Kami selalu memonitor siapa saja pemain mereka, dan secara keseluruhan akan membandingkannya dengan strategi yang akan kami gunakan," ungkap Kiatisuk seperti dilansir laman resmi Federasi Sepakbola Thailand.

Walau begitu, Kiatisuk menilai tim besutan Riedl belum konsisten. Hal itu terlihat dari seringnya bongkar pasang formasi dan pemain inti dalam beberapa pertandingan terakhir Indonesia.

"Starting XI mereka dalam beberapa pertandingan terakhir tidak stabil. Mereka selalu melakukan pergantian, dan itu menunjukkan mereka tidak memiliki pemain inti terbaik," katanya.

"Fakta itu membuat perbedaan dengan kami. Ketika kami melakukan pergantian, kami memiliki 11 pemain yang memiliki kualitas sama antara pemain inti dan pelapis," sambung Kiatisuk.

Kelemahan lain yang menurut Kiatisuk bisa dimanfaatkan para pemain tim berjuluk The War Elephants ialah faktor kelelahan. Maklum, Boaz Solossa dan kawan-kawan mesti menjalani 120 menit pertandingan saat berhadapan dengan Vietnam di semifinal leg kedua lalu.

Pada leg 1 final nanti, Kiatisuk juga mencemaskan dukungan suporter Indonesia yang bakal memadati Stadion Pakansari.  Menurutnya, suporter akan turut serta memberikan pengaruh besar akan permainan Indonesia.

“Saya tahu dukungan suporter sangat berpengaruh terhadap permainan Indonesia. Pastinya, laga besok tak akan berlangsung mudah bagi kami," ujarnya.

Rekor Pertemuan Indonesia-Thailand

Dua kekuatan sepakbola Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand, akan saling jegal pada final Piala AFF 2016.  Indonesia akan lebih dulu jadi tuan rumah, kala menjamu Tim Gajah Perang di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu 14 Desember 2016 WIB.

Sejak pertemuan pertama pada 31 Agustus 1957, Thailand dan Indonesia sudah bentrok dalam 74 pertandingan di semua ajang. Sepanjang sejarah pertemuan kedua tim, The Elephant War memang lebih mendominasi dibanding Indonesia.

Dikutip dari situs data statistik 11v11.com, Thailand mampu memenangkan 36 laga, sedangkan Indonesia hanya memetik 24 kemenangan. 14 pertandingan lainnya hanya berakhir imbang.

Dalam 10 pertemuan terakhir, Thailand juga membuktikan diri lebih superior dari Indonesia. Terbukti, Indonesia hanya mampu memetik dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan menelan lima kekalahan.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di Philippine Sports Stadium, Bocaue, dalam matchday 1 Grup A Piala AFF 2016. Dalam laga tersebut, kembali Thailand mampu mengalahkan Indonesia dengan skor 4-2.

10 pertemuan terakhir Indonesia vs Thailand:
19/10/2016 Thailand 4-2 Indonesia (Piala AFF)
07/12/2016 Indonesia 2-1 Thailand (Piala AFF)
20/12/2008 Thailand 2-1 Indonesia (Piala AFF)
16/12/2008 Indonesia 0-1 Thailand (Piala AFF)
27/08/2006 Indonesia 1-0 Thailand (Piala Merdeka)
29/12/2002 Indonesia 2-2 Thailand (Piala Tiger)
13/09/2001 Thailand 1-1 Indonesia (SEA Games)
18/10/2000 Thailand 4-1 Indonesia (Piala Tiger)
10/11/2000 Thailand 4-1 Indonesia (Piala Tiger)
05/09/1998 Thailand 3-3 Indonesia (Piala Tiger)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya