Catalunya Merdeka, Bagaimana Nasib Barcelona?

Skuat Barcelona musim 2017/18
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Insiden berdarah terjadi di Catalunya, Spanyol, akhir pekan lalu, Minggu 1 Oktober 2017. Menyusul pelaksanaan referendum warga untuk kemerdekaan Catalunya.

Jadwal Siaran Sepakbola Hari Ini, Ada Barcelona dan MU

Bentrok terjadi antara warga Catalunya dengan aparat keamanan Spanyol. Sebab, referendum Minggu lalu dianggap kegiatan ilegal oleh pemerintah pusat Spanyol.

Meski mendapat teror saat proses pemilihan, referendum tetap berlangsung yang diikuti sekitar 2,2 juta warga. Hasilnya, 91, 96 persen memilih merdeka dari Spanyol.

Real Madrid yang Terus Tertimpa Sial Usai Jeda Internasional

Hasil referendum ini pun bakal berimbas terhadap keberlangsungan klub-klub Catalunya yang merumput di LaLiga dan Liga Spanyol. Salah satunya adalah Barcelona.

Mereka harus bersiap meninggalkan Liga Spanyol jika Catalunya akhirnya merdeka. Apalagi hal ini sering diungkapkan Presiden LaLiga, Javier Tebas dalam banyak kesempatan.

Kasihan Griezmann, Dilabrak Fans Barcelona Gara-gara Messi

Bendera Estelada, simbol kemerdekaan publik Catalan

"Jika Catalunya merdeka, maka Barcelona ataupun klub Catalunya lainnya tidak bisa bermain di LaLiga," kata Tebas kala menghadiri Gala FIFA Ballon d'Or beberapa waktu lalu.

Ancaman Tebas pun disambut Presiden Presiden Federasi Sepakbola dan Olahraga Catalonia, Gerard Estreva yang mengatakan mereka siap hengkang dari LaLiga.

Namun, dibanding membuat liga sendiri yang sangat sulit direalisasikan karena jumlah klub yang minim, Estreva memilih pindah ke liga domestik negara Eropa lainnya. 

"Jika Catalonia meninggalkan Spanyol, maka Barcelona akan memiliki kemewahan untuk memilih liga mana yang ingin mereka ikuti," katanya awal September 2017 lalu.

Di musim ini ada tiga klub Catalunya yang berlaga di LaLiga. Yaitu Barcelona, Espanyol dan Girona. Belum lagi ada beberapa klub yang berlaga di kasta bawah Liga Spanyol.

Selanjutnya: Barcelona ke Premier League?

Barcelona ke Premier League?

Trofi Premier League

Terancam ditendang dari LaLiga, Premier League pun menjadi salah satu opsi bagi Barcelona. Opsi ini dimunculkan oleh Menteri Olahraga Catalunya, Gerard Figueras.

Selain Barcelona, dia juga menyarankan tim-tim LaLiga yang berasal dari Catalunya untuk mencari opsi masing-masing. Bermain di negara tetangga pun bisa diambil.

"Klub Catalan di LaLiga bisa memutuskan bermain di mana yang mereka inginkan. Di Spanyol atau negara tetangga, Italia, Prancis, atau Premier League," tutur Figueras.

Sementara itu, pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, berharap Barcelona tetap berada di LaLiga. Dia tak bisa membayangkan LaLiga tanpa kehadiran rival utama klubnya itu. 

"Itu perdebatan yang rumit (soal Catalunya). Apa yang saya lihat dan saya harapkan adalah itu tidak terjadi," kata Zidane seperti dilansir Daily Star.

"kompetisi liga Spanyol tanpa Barcelona. Saya tidak menginginkan itu," lanjutnya.

Sedangkan, manajer Arsenal, Arsene Wenger, sulit membayangkan jika Barcelona bakal bergabung ke Premier League. Kehadiran Barcelona akan kian menyulitkan klub-klub Inggris.
 
"Menarik, menantikan bagaimana Barcelona akan merespons liga di sini," kata Wenger seperti dilansir Tribal Football, Senin 2 Oktober 2017.

"Tapi, jika Barcelona bergabung ke Premier League, maka itu akan semakin menyulitkan siapapun di sini," lanjut manajer asal Prancis tersebut. 

Selanjutnya: Parade Klub Lintas Negara

Parade Klub Lintas Negara

Para pemain AS Monaco rayakan kemenangan

Saran Menteri Olahraga Catalunya, Gerard Figueras agar Barcelona dan klub-klub Catalunya lainnya mencari liga baru bukan tanpa alasan. Sebab sudah ada yang melakukannya.

Figueras menyarankan itu karena merasa UEFA tidak akan mempermasalahkannya. Dengan banyaknya contoh klub lintas negara, andai Barcelona ke Premier League pun akan didukung.

"Di Spanyol saat ini ada tim dari negara luar yang bermain di kompetisi lokal. Klub berasal dari Andorra di sepakbola dan basket. Monaco bermain di Prancis, dan klub Wales di Inggris," imbuhnya.

Dari data yang dirangkum VIVA.co.id, klub yang berlaga di liga lintas negara memang menjadi hal yang biasa. Di Eropa, fenomena itu sudah banyak terjadi.

Contohnya adalah Swansea City, Cardiff City dan Newport County. Tiga klub yang berbasis di Wales ini justru memilih bertarung di kerasnya liga Inggris.

Liga Spanyol juga saat ini diikuti oleh klub dari negara lain. Yaitu klub asal negara Andorra, Andorra FC yang kini berlaga di level Primera Catalana.

Sedangkan Liga Yunani bahkan pernah diikuti lima klub asal Siprus. Yaitu Olympiakos Nicosia, AEL Limassol, EPA Larnaca, AC Omonia dan APOEL FC.

Di antara klub-klub lintas negara, AS Monaco bisa dianggap klub pelintas yang paling sukses. Klub berbasis di kerajaan Monaco itu berlaga di Ligue 1 Prancis.

AS Monaco menjadi salah satu klub tersukses di Ligue 1 dengan mengkoleksi delapan trofi Ligue 1, lima Piala Prancis,  satu Piala Super Prancis. Piala Winner dan Liga Champions.

Sementara itu, fenomena klub lintas negara ini tidak hanya terjadi di Eropa. Tapi juga terjadi di benua lain. Seperti Asia, Afrika hingga benua Amerika.

Contoh terdekat adalah bagaimana klub dari negara kecil Brunei Darussalam, DPMM FC memilih untuk berlaga di Liga Singapura. Sebab mereka tidak memiliki liga domestik.

Dengan banyaknya contoh di atas, kita simak bagaimana nasib Barcelona pasca Catalunya merdeka. Bertahan di LaLiga atau memilih hengkang ke liga di negara lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya