Batik Glamor Curi Perhatian di IN2MOTIONFEST ISEF 2022

IN2MOTIONFEST ISEF 2022.
Sumber :
  • Ist.

VIVA Lifestyle – Ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali digelar selama 5 hari, yaitu mulai Rabu hingga Minggu, 5-9 Oktober 2022, di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC). 

Heboh Member Day6 Pakai Batik Hingga Jaket Almamater ITB di Acara Album Fan Sign

Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) menjadi salah satu agenda dari ISEF yang digelar tahun 2022 ini. Acara ini terdiri dari pameran dagang berstandar internasional, sebagai etalase produk-produk muslim, kompetisi talkshow, business matching, hingga fashion show yang menampilkan lebih dari 150 desainer busana dan aksesoris Indonesia. Serta, desainer tamu dari Malaysia, Thailand dan Prancis. Yuk, scroll untuk info lengkapnya.

Pada penyelenggaraan IN2MOTIONFEST di hari pertama, Rabu 5 Oktober 2022, sejumlah desainer berlomba-lomba untuk memamerkan karya terbaiknya. Beberapa di antaranya adalah Hannie Hananto, Iva Lativah, Lily Gunawan, Ina Priyono X Lamops, Jeny Tjahyawati X Buccheri, dan Leny Rafael. 

Indonesian Batik is the Most Exported to US, Germany

Tampil memamerkan karya-karyanya pada parade pertama, desainer Leny Rafael yang berkolaborasi dengan WOU Batik, turut mencuri perhatian. Bertajuk Abimana Series, IN2MOTIONFEST, menjadi debut WOU Batik Luxury By Leny Rafael untuk mempublikasikan desain terbaru batik glamor mereka. 

Keren, Batik Indonesia Paling Banyak Diekspor ke Amerika Serikat dan Jerman

"Ini adalah langkah awal yang baik dari kerja sama saya dengan WOU Batik. Kami melakukan soft launching di acara besar seperti ISEF ini. Semoga langkah ini menjadi awal kesuksesan WOU Batik Luxury By Leny Rafael,” ungkap Leny Rafael usai menampilkan 8 karyanya di runaway IN2MOTIONFEST, Rabu 5 Oktober 2022. 

Kedelapan look tersebut diperagakan oleh empat muse, di antaranya Lisya Nurrahmi, Nina Septiani, Mellya Baskarani, dan Intan Widya Nanda. Mereka mengaku bangga bisa dlibatkan dalam event bergengsi seperti ISEF. Namun, mereka mengaku lebih bangga lagi bisa mempromosikan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Menurut Leny Rafael, tema Abimana yang diusungnya menggambarkan dirinya sebagai sosok wanita yang kuat, semangat dan mandiri untuk kembali melakoni bisnis yang sempat terdampak karena pandemi COVID-19. 

"Kolaborasi Leny Rafael dan WOU Batik menjadi titik awal menyambut dunia bisnis yang mulai menggeliat. Saya dan WOU Batik memiliki kebutuhan saling melengkapi. Saya butuh produsen yang bisa memproduksi busana ready to wear secara massal. Dan WOU Batik membutuhkan saya untuk merancang produk untuk segmen middle up,” ungkapnya. 

Leny Rafael yang terkenal dengan karya busana pengantin yang glamor itu mengaku tidak menemukan kendala berarti kala menggunakan batik sebagai bahan karyanya.

"Koleksi ini menghadirkan gaya modern luxury dengan memanfaatkan paduan kain batik, kain satin, kain tile, dan kain organza. Look dari koleksi ini menampilkan jenis busana seperti rok lilit, outer, dan inner,” papar Leny. 

Hal senada juga disampaikan Anton Wibowo, founder WOU Batik yang memulai usahanya dari seorang reseller bermodal Rp200 ribu rupiah. 

“Awalnya saya seorang reseller batik di Solo. Saya gunakan uang Rp200 ribu untuk pasang iklan. Alhamdulillah, berkembang pesat dan berjalan  lancar,” kenang dia. 

Anton memulai usahanya sejak tahun 2016. Pengusaha muda ini memulai bisnisnya dengan menjual pakaian Batik Couple berupa gamis dan kebaya untuk segmen menengah ke bawah. Dia memasarkan dagangannya melalui media sosial seperti Facebook dan beberapa marketplace di Indonesia, hingga akhirnya bisa dikenal sampai sekarang. 

WOU Batik sendiri akan menciptakan corak batik khusus yang mencirikan karakter karya-karya Leny Rafael. Leny Rafael dan Anton Wibowo, sepakat menggunakan gambar bunga sakura sebagai corak batik khas produk WOU Batik Luxury By Leny Rafael.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya