- Pixabay/pexels
VIVA – Bukan hanya soal gaji, kondisi lingkungan kantor juga menjadi pertimbangan kaum milenial untuk memilih pekerjaan. Hal ini lantaran, hampir sebagian waktu mereka dihabiskan di kantor.
Dengan memiliki lingkungan kantor yang nyaman diyakini mampu membuat setiap orang betah sekaligus membantu mereka terus menjadi karyawan produktif. Maka tidak heran jika banyak perusahaan mencoba menghadirkan kantor berkonsep open space dengan tujuan memudahkan komunikasi antar atasan dengan bawahan dan antar karyawan kantor.
Namun, sayangnya menurut Creative Enterpreneur dan Penulis Buku, Yoris Sebastian masih banyak perusahaan yang membuat kantor berkonsep open space tetapi tidak memahami tujuan utama membuat open space.
"Sebenarnya yang harus digarisbawahi, hati-hati dengan kantor yang open space (tanpa sekat) tapi tidak tahu dasarnya. Karena ada beberapa hal yang justru tidak bagus dengan adanya open space," kata dia saat ditemui di Kantor Shopee, SCBD Jakarta.
Seperti misalnya konsep open space kurang cocok untuk karyawan yang ekstrovert. Dengan adanya konsep ini malah nantinya akan menggangu konsenterasi mereka saat bekerja.
Bukan hanya itu, dia juga menyarankan agar setiap perusahaan juga tetap memiliki ruang diskusi hingga ruang besar seperti pantry untuk memudahkan komunikasi antar karyawan lainnya, karena mengingat terkadang dengan kemajuan teknologi membuat komunikasi antar karyawan dilakukan melalui media sosial seperti whatsapp atau email meskipun kantor tersebut mengusung konsep open space.
"Kalau bisa seperti di kantor Shopee ada gratis makan siang di pantry kalau enggak ada program seperti ini mereka akan dengan teman-temannya yang itu saja. Kalau dengan program ini dia bisa ketemu ratusan karyawan yang sebelumnya tidak dia kenal dan itu baik," kata dia.
Pasangan Muda, Intip Gaya Dekorasi Rumah di Sini
Konsep yang mudah dan minimalis.
