- VIVA/ Ayu Utami
VIVA – Di dunia profesi arsitek, popularitas bisa datang seiring dengan meningkatnya karier. Namun tidak ada yang bisa menebak, seberapa cepat karier seseorang melesat.
Seorang arsitek Samuel Tsang yang lahir dan dibesarkan di Sydney Australia juga tak pernah menyangka, kariernya di dunia arsitek ternyata berjalan mulus.
Pria lulusan University of Technology Sydney jurusan Arsitektur ini, awal terjun di dunia arsitek, ikut bergabung dengan biro arsitek Tsang yang merupakan biro milik sang ayah.
Setelah memiliki bekal cukup, ia memberanikan diri melebarkan sayap ke Tiongkok. Di sana, dia mendapatkan pengalaman lebih banyak dalam proyek berskala lebih besar. Setelah mendapatkan pengalaman cukup ia pun kembali melebarkan sayapnya di Shanghai dan Sydney. Tetap sebagai arsitek, namun ia punya kesempatan bergabung sebagai arsitek Internasional PTW (Peddle Throp Walker). Saat di Shanghai, dia mendirikan studio Arsitektur Besar dan MTA (McKingley Team Architects).
Kini, ia memilih bekerja di Jakarta sebagai arsitek utama di lahan Agung Podomoro dan Supermal Karawaci. Samuel yang telah berpengalaman dan bekerja di semua bidang desain dan konstruksi mulai dari pengembangan desain konseptual, hingga dokumentasi konstruksi, memilih bergabung untuk jadi pengembang.
Proyek raksasa juga pernah dia jalani. Setelah pindah ke Indonesia, Samuel mengelola proyek reklamasi pulau 190HA di Pluit, Jakarta Utara, bekerjasama dengan SOM untuk mengembangkan masterplan dan koordinasi dengan infrastruktur, lalu lintas dan insinyur dari Royal Haskoning. Saat bekerja dalam kemitraan dengan MTA, Samuel memimpin tim desain interior dan dokumentasi untuk Lombok Epicentrum Mall di Lombok Indonesia.
Namun bukan Samuel jika tidak berani mencoba suatu hal yang baru. Kini Samuel dan istrinya Emily justru banting stir. Mereka bekerjasama membangun sebuah Explora Playground pertamanya di Indonesia dengan konsep Edutainment, bernama Play Scape.
"Saya dan Emily bekerjasama dalam proyek ini. Saya membuat ide dan konsep sedangkan Emily bertugas menangani persiapan pembangunan dan proses pembuatan agar ruang bermain impian kami dapat terwujud dengan baik," ucapnya saat ditemui VIVA dalam peluncuran Play Scape di Supermall Karawaci, Selasa 3 April 2018.
Dalam pembuatan taman bermain ini ia menggunakan furnitur yang di impor langsung dari luar ngeri, karena kurangnya produsen furnitur tempat bermain dan pemasok furnitur di Indonesia. Namun bukan berarti hal tersebut menghalangi langkah baru Samuel untuk menciptakan lahan bermain yang aman, dan nyaman bagi anak-anak.
"Kami ingin anak-anak dapat bermain dengan nyaman, santai, dan tanpa halangan apapun. Kami ingin mereka dengan bebas mengembangkan imajinasi mereka sebebasnya lewat permainan yang ada di sini," ucapnya.
Mimpi lainnya yang ingin Samuel capai adalah ia dan sang istri ingin membuat sebuah museum science yang menyenangkan dan tidak terpaku dengan buku. "Biasanya anak-anak belajar science dengan cara yang membosankan, hanya lewat sebuah buku. Kami ingin anak-anak belajar science dengan cara yang menyenangkan." (mus)
