Kisah Sukses Zudi, Pengrajin Tas di Kota Kretek

Zudi Siswanto Perajin Tas dari Kudus
Sumber :
  • Viva.co.id/Bimo Aria

VIVA – Kabupaten Kudus selama ini terkenal sebagai salah satu penghasil rokok tembakau terbesar di Indonesia. Tidak heran jika banyak penduduk dari kota ini memilih bekerja di pabrik rokok. 

Resep Praktis Ayam Kukus Jahe ala Chef Olivia Tommy untuk Berbuka dan Sahur

Namun tidak demikian dengan Zudi Siswanto. Berbeda dengan pemuda lainnya yang memilih menghabiskan hidup di industri rokok, laki-laki berusia 30 tahun ini justru melihat potensi lain yang mampu ia kembangkan. 

Sejak enam tahun lalu, ia justru melihat celah usaha lain, yakni memproduksi tas. Awalnya ia memang hanya sebagai reseller, atau perantara jual dari tetangganya yang memproduksi tas. Kini, Zudi berhasil meraup omzet Rp50 juta sebulan. Lalu bagaimana ia merintis usaha?

Hebat, Sosok Mazhab Fiqih Ini Bisa Khatam Al-Quran Hingga 60 Kali Selama Ramadhan

Zudi Siswanto Perajin Tas

Saat mengunjungi rumah produksinya di Kudus bersama Shopee, Zudi mengungkapkan bahwa ia sempat bekerja di pabrik rokok selama setahun. Tapi ia melihat potensi menguntungkan dari berjualan tas. 

Kisah Mitchell, Memutuskan Jadi Mualaf Setelah Menemukan Hidayah di Penjara

"Awalnya waktu sekolah beli tas lumayan mahal, saya tanya di tetangga saya ini harganya berapa, dan ternyata hampir separuhnya. Dari situ saya punya inspirasi untuk jualan," ungkap Zudi saat ditemui VIVA di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu,16 Februari 2019. 

Ia memulai usaha reseller itu dengan modal kurang lebih Rp8 juta. Setelah melihat peluang yang cukup menguntungkan, ia pun akhirnya memproduksi mereknya sendiri. Lewat para pengrajinnya, ia mampu menghasilkan beragam tas pria, khususnya sling bag yang kini banyak digemari. 

Secara perlahan, ia pun juga memasarkannya melalui media sosial. Dua tahun belakangan, ia mulai menjual produknya di Shopee. Ia mengaku bahwa dengan dipasarkan melalui marketplace, pola jangkauan distribusinya menjadi lebih luas. Hal ini juga meningkatkan penjualannya. 

"Setiap bulannya bisa laku kurang lebih 100 buah. Kalau omzet sendiri bisa sampai Rp50 juta," ungkap Zudi. 

Zudi juga mampu mempekerjakan tujuh orang; dua orang sebagai admin, dan sisanya sebagai pengrajin. Ke depan, ia berharap usahanya semakin berkembang dan mampu memberdayakan lebih banyak masyarakat sekitar. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya