Salut, Pria Disabilitas Daki Gunung di Tengah Hujan Salju

Penderita polio mendaki gunung
Sumber :
  • nextshark

VIVA – Seorang pria di China yang saat lahir terkena virus polio, berhasil mengalahkan semua keterbatasannya untuk mendaki Gunung Tai yang bersalju dalam waktu semalam meski tubuhnya sulit bergerak.

Buka Bersama Perhimpunan Tionghoa, Istri Gus Dur Ingatkan Kemajemukan Indonesia

Wang Cunwei, pria berusia 33 tahun asal wilayah Feng, Provinsi Jiangsu, China, berhasil mendaki salah satu dari Lima Gunung Terbesar di China yang berlokasi di Provinsi Shandong, dalam periode waktu 23 jam.

Menurut Metropolis Morning News via South China Morning Post,  Kamis, 18 APril 2019, upaya yang dilakukannya itu bertujuan untuk memperlihatkan bahwa penyandang disabilitas juga bisa mencapai apa yang orang sehat bisa.

Berprestasi di Ajang Internasional, Atlet NPC Sumut Diguyur Bonus Rp3,1 Miliar

Pendakiannya dimulai pukul 09.30 waktu setempat dari Gerbang Merah. Wang, yang memiliki toko China Mobile, ditemani oleh tiga keluarganya dalam perjalanannya mencapai puncak. Keluarganya mengemasi Wang 12 pasang sarung tangan, empat set pelindung lutut, dan selusin bantalan penghangat sebelum perjalanannya.

Pendakian itu memang sangat sulit bagi Wang. Butuh delapan jam baginya untuk mencapai titik untuk melihat pemandangan di Gunung Tai, titik di mana sebagian besar orang yang normal bisa mencapai dalam waktu satu jam. Meski begitu, ia tidak menyerah.

Al-Qur'an for All: Hadirkan Iqro'na untuk Penyandang Disabilitas

Dia terus mendaki hingga malam dan menghadapi lebih banyak masalah lagi menjelang matahari terbit. Saat itu dikabarkan mulai turun salju. Banyak turis mendaki dengan memakai mantel tebal untuk melindungi tubuh dari suhu dingin, tapi Wang tidak membawa mantel karena berpikir itu hanya akan memperlambat pendakiannya.

Meski dingin, Wang terus maju. Beruntung, seorang turis yang tersentuh dengan kegigihan Wang memberikannya jaket miliknya.

"Saya merasa lebih hangat setelah itu, tapi kemudian mantelnya jadi sangat berat karena salju. Saya harus melepasnya supaya lebih ringan mendaki," kata Wang kepada wartawan seperti dikutip laman Nextshark.

Selain keluarganya, orang-orang yang juga berada di gunung menunjukkan dukungan mereka kepada Wang selama pendakiannya. "Banyak pengunjung yang menyemangati saya dan membantu mengatasi kesulitan," ujar Wang.

Setelah mencapai titik tertinggi dari gunung, yaitu South Gate to Heaven, yang terletak di ketinggian 1.500 meter, celananya sudah robek-robek di bagian lutut, bokong, dan pinggang. Sementara sikutnya bengkak karena mendaki. "Saya butuh istirahat yang baik setelah tidak beristirahat selama satu hari dan satu malam," kata Wang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya