Pola Belanja Masyarakat Semakin Konsumtif saat Ramadan

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Disadari atau tidak, saat Ramadan tiba rasanya semakin banyak pengeluaran, mulai dari menyiapkan hidangan berbuka puasa, ikut acara buka bersama yang bisa jadi tak hanya teman kantor, tapi juga reuni. Kebutuhan akan sandang juga ikut meningkat. Hal ini seakan sudah menjadi budaya dalam masyarakat ketika Ramadan tiba.

5 Trik Biar Uang THR Gak Habis Buat Keperluan Lebaran

"Sudah menjadi lifestyle, semacam culture bahwa di bulan Ramadan, masyarakat Indonesia khususnya yang menjalankan ibadah Ramadan dan merayakan Lebaran, berusaha meng-cover hal-hal yang selama ini tidak jadi prioritas, seperti membeli pakaian baru. Kebutuhan yang sifatnya tersier," kata CEO Blanja.com, Jemmy Confindo, di Kuningan Jakarta Selatan, Selasa 7 Mei 2019.

Bahkan, berdasarkan survei eCommerceIQ Asia tahun 2018, diketahui bahwa kebutuhan sehari-hari, fesyen dan bingkisan menjadi kategori paling diminati selama bulan Ramadan.

Lebaran Pengeluaran Membengkak? Ini 7 Tips Menyiasatinya Biar Lebih Hemat

Perilaku masyarakat ini yang kemudian menjadi peluang bagi produsen atau pun perusahaan. Terlebih dengan adanya kemudahan metode pembayaran serta berbagai promo yang sudah ada sejak awal Ramadan. Minat masyarakat untuk berbelanja kebutuhan juga mulai bergeser. Mereka tak hanya berburu setelah mendapat THR, tapi bisa saat ini juga ketika promo digelar.

"Kalau ditarik dari 5 sampai 10 tahun ke belakang, biasanya nunggu THR. Kita percaya perilaku konsumtif semakin meningkat dari semua orang, sehingga banyak customer menginginkan, 'Daripada nunggu besok, beli sekarang,'" kata Brand Manager Blanja.com, Adhitya Insan.

Pembelian Impulsif di Balik Keranjang Belanja Konsumen

Menurutnya, masyarakat sekarang tak menunggu akhir pekan atau turun THR, namun menunggu kapan ada diskon besar yang dianggap lebih menguntungkan mereka.

"Momen Ramadan ditunggu banyak orang, padahal kalau mundurin sedikit bisa beli baju muslim sebelum Ramadan. Tapi ada satu habit yang ditunggu sama orang, ini menariknya. Itulah kenapa kita coba push produk muslim dan dengan mengikuti tren dari sisi fesyen atau varian produk. Kemeriahan hype di bulan Ramadan ini tak hanya dimiliki e-commerce tapi juga seller, platform, klien," jelasnya lagi. (ren)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kinerja APBN sampai dengan Maret 2024 tetap sesuai dan berada dalam track-nya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024