VIVA – Kebanyakan orang menganggap, ukuran manusia yang tergolong besar dibanding makhluk hidup lain tidak akan mampu jika harus masuk ke dalam lubang atau celah yang berukuran lebih kecil dari badan manusia.
Jika kita diharuskan untuk masuk ke dalam lubang atau celah kecil, kita akan menyerah begitu saja tanpa mencobanya terlebih dahulu. Karena memang logikanya, kita tidak akan mampu untuk melakukannya, mengingat bobot manusia yang tidak ringan.
Namun, sebuah video simulasi penyelamatan berikut ini akan mematahkan anggapan banyak orang. Akun Instagram @kedai.info, mengunggah sebuah video simulasi penyelamatan seorang petugas yang masuk melalui celah kecil.
Sebuah tangga dengan ukuran 27x27 cm, digunakan sebagai media atau perumpamaan celah. Sementara satu pria membantu memegangi tangga tersebut agar tetap dalam keadaan miring, satu pria lagi bersiap-siap untuk melakukan simulasi lengkap dengan membawa peralatan.
"Tak menyangka ternyata manusia bisa melewati celah itu," tulis @kedai.info di akun Instagram.
Kemudian, pria tersebut mulai melepaskan peralatannya satu per satu dan memasukkan ke dalam celah tangga itu satu per satu. Setelah semua benda yang melekat di tubuhnya masuk ke dalam celah, petugas itu mulai masuk dimulai dari kedua tangannya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan kepala. Secara perlahan, pria ini mendorong tubuhnya dengan menggunakan salah satu kaki yang digunakan sebagai tumpuan. Secara tak terduga, pria ini berhasil masuk ke dalam celah tangga tersebut lho.
Sebagian besar warganet memberikan pujian atas aksi petugas tersebut. Namun, ada juga yang pesimis dengan mengatakan kalau bobot manusianya besar, tentu tetap tidak akan mampu melewati celah itu. Tapi lucunya, ada saja warganet yang menanggapi video ini dengan candaan.
"Keren," ujar salah satu warganet.
"Mantul," ujar warganet lain.
"Klo gendut mah tetep aja g bisa," kata netizen pesimis.
"Yaelah susah-susah amat.. tinggal dilangkahin aja kali.. itu yang ngerekam juga bukannya bantuin malah diem-diem bae, Bambhank," timpal candaan netizen lain.
